"The news that he had died instantly was a terrible shock to all of us, but who is to say that he had not seen more, done more and learned more in his few years than many people do in a lifetime? To do something well is so worthwhile that to die trying to do it better cannot be foolhardy. It would be a waste of life to do nothing with one's ability, for I feel that life is measured in achievement, not in years alone."
Hingga hari ini McLaren merupakan Team tertua kedua yang aktif, dan F1 Team paling sukses kedua setelah Ferrari, setelah memenangkan 182 balapan, 12 Driver's Title dan 8 Constructor's title.Â
Mulai dari dominasi Can-Am series 1967 hingga 1971. Selanjutnya kemenangan Indianapolis 500 pada tahun 1972, dengan Emerson Fittipaldi dan James Hunt memenangkan Kejuaraan Pembalap pada tahun 1974 dan 1976.
Pada 1981, menjadi era yang paling sukses bagi McLaren. Dengan mesin Porsche dan Honda, Niki Lauda, Alain Prost, dan Ayrton Senna meraih tujuh Driver's Title dan enam Constructor's Title. Bahkan Kombinasi Prost dan Senna membuahkan kemenangan hampir seluruh Grand Prix pada tahun 1988.Â
Silahkan baca juga artikel saya berjudul "Ayrton Senna: dari Sao Paolo hingga Tamburello"
Dan dengan mesin Mercedes-Benz, dan Chief Designer; Adrian Newey, McLaren kembali juara pada tahun 1998 dan 1999 dengan pembalap Mika Hkkinen, dan selama tahun 2000-an McLaren sangat konsisten. Kimi Raikkonen menjadi Runner up di tahun 2003 dan 2005. Dan Lewis Hamilton mempersembahkan Driver's Title pada tahun 2008.