BMW M melakukan tuning hanya pada model-model yang "gesit", dinamis dan segmented seperti 3-Series, 5-Series, dan roadster. Sementara salah satu rival terdekat; AMG; Tuner Mercedes-Benz, menciptakan versi high performance dari semua lineup nya, termasuk Flagship sedan, SUV dan bahkan Van Mercedes-Benz.
Hingga tahun 2010, BMW M menganut Normally Aspirated (N/A) engine. Contoh: E39 dan E60 dari BMW M5. Dan sebagai catatan, keduanya berkompetisi dengan Mercedes-Benz E55 AMG yang punya dapur pacu V8 supercharged dan Audi RS6 twin-turbo.
Untuk urusan Transmisi, BMW M kerap menggunakan Manual Transmission dan Semi-Automatic (tipe terbaru adalah dengan sistem Dual Clutch, sementara mobil-mobil Mercedes Benz-AMG sebagian besar menggunakan Automatic Transmission; AMG SpeedShift MCT 7-speed, multi-clutch, yang digunakan sejak model 2009 dan seterusnya.
Sudah tradisi atau dari sononya bahwa Engine pada BMW M punya displacement besar, kompresi tinggi dan N/A. Engine N/A terhebat yang pernah dibuat BMW; S85 V10 pada E60 M5 dan E63 M6, serta S65 V8 pada E90 M3.Â
Sampai awal 2000-an, BMW menganggap supercharger atau turbocharger merupakan jalan pintas berteknologi rendah untuk meningkatkan tenaga kuda, dan bahwa ini menambah bobot serta kompleksitas sambil mengurangi respons throttle. Turbo dengan displacement besar ataupun tidak, menghasilkan lebih banyak torsi hingga lebih baik untuk daily use. Namun para pecinta BMW lebih menyukai "karakter" dan suara mesin N/A dalam RPM tinggi.
Pada tahun 2007 BMW 335i (E90) dengan dipasangi Engine N54 twin-turbo inline-6 memulai debutnya dan memberikan performance yang hampir menyamai E46 M3 dan E90 M3, sementara jauh lebih praktis dan hemat bahan bakar dalam daily use.Â