Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Legenda Formula 1: Ayrton Senna (1960-1994), dari Sao Paulo hingga Tamburello

29 April 2020   01:54 Diperbarui: 1 Mei 2020   22:14 2189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

fineartamerica.com|Senna dengan McLaren Ford MP4/8
fineartamerica.com|Senna dengan McLaren Ford MP4/8
Pada tahun 1993, McLaren memakai mesin Ford V8, yang punya spesifikasi lebih rendah daripada mesin yang dimiliki tim pabrikan Ford sendiri; Benetton. Namun dengan kemajuan teknologi, termasuk sistem suspensi aktif yang efektif, McLaren sangat percaya diri. Ron Dennis pun membujuk Senna untuk tetap bersama McLaren. 

Senna setuju untuk balapan pertama di Afrika Selatan, dimana ia akan menilai apakah McLaren cukup kompetitif. Setelah mengendarai mobil baru McLaren; McLaren MP4 / 8, Senna menyimpulkan bahwa mobil baru itu memiliki potensi, meskipun dengan mesin Ford V8 yang relatif rendah dibandingkan dengan Renault V10. 

Senna memperpanjang kontraknya dengan McLaren berdasarkan perlombaan demi perlombaan,  alih-alih kontrak setahun penuh. Namun akhirnya terealisasi sepanjang tahun 1993 juga. 

Informasinya peminangan ini bernilai USD 1 juta per seri. McLaren kemudian menandatangani perjanjian pasokan mesin dengan Peugeot untuk musim 1994. Dan 1993 merupakan tahun terakhir Senna Bersama McLaren.

Senna bergabung dengan Team Williams Renault 1994|blog.tribunadonorte.com.br
Senna bergabung dengan Team Williams Renault 1994|blog.tribunadonorte.com.br
Senna akhirnya bergabung dengan Williams tahun 1994 dan konon digaji USD 20 juta. Senna mengendarai Williams nomor 2, dengan rekan setimnya Damon Hill mengemudi mobil nomor 0. Perubahan aturan untuk 1994 telah melarang Active suspension, Traction Control, dan ABS. 

Selama testing, Williams FW16 yang baru tidak menunjukkan keunggulan dibanding para pendahulunya; FW15C dan FW14B. Senna pun menyatakan ketidaknyamanannya dalam mengendarai mobil barunya.

SAN MARINO GRAND PRIX 1994

Pada Practice session di Imola tgl 29 April 1994, Rubens Barrichello, pembalap team Jordan, menabrak dinding pembatas dalam kecepatan 230 kph di chicane Variante Bassa. 

Senna sampai keluar dari mobil Williams-nya dan pergi ke tempat terjadinya tabrakan. Dokter FIA; Sid Watkins yang sudah ada disana segera menanganinya. Setelah mengetahui bahwa Barrichello selamat, Senna kembali ke mobilnya dan melanjutkan sesi latihannya.

Malam itu di hotel Castel San Pietro, Senna menghubungi kekasihnya; Adriane Galisteu dan menangis ketika menceritakan kecelakaan Barrichello.

Pada Qualification session di Sabtu pagi tgl 30 April 1994 , Senna membukukan waktu terbaik 1 m 22,03 detik. Menurutnya dan juga Damon Hill; teammate Senna; performa mobil sudah lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun