Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Legenda Formula 1: Ayrton Senna (1960-1994), dari Sao Paulo hingga Tamburello

29 April 2020   01:54 Diperbarui: 1 Mei 2020   22:14 2189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada sesi kualifikasi kedua, pembalap Simtek Roland Ratzenberger menabrak dinding beton di luar kurva Villeneuve pada 314 km / jam, diduga mengalami Front wing failure.

 Tumbukan dengan pembatas beton itu mengakibatkan mobil bermesin Ford V8 itu berbalik keras dan berhenti di bagian tengah trek. Senna melihat tayangan ulang tabrakan itu di TV dan segera bergegas ke pitlane, masuk ke dalam Course car untuk menuju ke lokasi kecelakaan. 

Ketika Senna tiba, Ratzenberger sudah dibawa ke ambulans. Senna memeriksa keadaan mobil Simtek yang ringsek itu. Di Pusat Medis sirkuit Dokter Sid Watkins menginformasikan bahwa Ratzenberger telah meninggal. Dunia motorsport berduka.


Ada satu moment Senna bersama Sid Watkins, ketika Watkins mengatakan kepada Senna bahwa Senna tidak harus berlomba lagi dan menyarankan Senna bagaimana kalau mereka berdua sama-sama pensiun, kemudian pergi memancing bersama. Senna menanggapi dengan mengatakan kepada Watkins bahwa dia tidak bisa berhenti balapan.

wired.com|Ayrton Senna bersama Sid Watkins
wired.com|Ayrton Senna bersama Sid Watkins
Konon dilaporkan, Senna sampai menangis di Motorhome nya. Hal ini membuat Williams khawatir, hingga bertanya kepada Betise Assumpo, kepala Humas Senna untuk mengatur pertemuan guna membahas keadaan emosi Senna. Senna bahkan tidak menghadiri konferensi pers pasca-kualifikasi.

Pada hari Minggu pagi tanggal 1 Mei 1994, Senna merupakan yang tercepat dalam warming-up session. Di satu kesempatan Senna sempat berdiskusi dengan Alain Prost, ia menyarankan kembalinya dibentuk Grand Prix Drivers 'Association (GPDA) yang sudah dua belas tahun vakum, dalam upaya meningkatkan keselamatan di Formula Satu. 

Sebagai pembalap paling senior, Senna menawarkan diri untuk mengambil peran sebagai Ketua Asosiasi. Perbincangan selama 30 menit itu sebenarnya hendak berlanjut. Keduanya sepakat untuk bertemu kembali sebelum Grand Prix Monaco untuk berdiskusi.

Race dimulai pk 14.00 waktu setempat. Senna memimpin. Pada Lap-5 terjadi insiden antara  J.J Lehto (Benetton Ford) dan Pedro Lamy (Lotus Mugen Honda). Safety car keluar dan menetralisir situasi, hingga kedua mobil terkait dan puing-puing dibersihkan. Menjelang Lap-6 Safety Car memasuki Pit. 

Balapan dilanjutkan dan Senna segera melesat dan mencetak fastest lap ke-3, diikuti oleh Michael Schumacher dengan Benetton Ford nya. Di tikungan Tamburello yang Flat-left-hander, Schumacher memperhatikan Senna mengambil sisi dalam pada tikungan dan mobilnya berguncang.

Pada lap 7, memasuki Tamburello, mobil Senna keluar dari racing line, melesat dalam garis lurus keluar lintasan dan menabrak penghalang beton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun