Mohon tunggu...
ANDREAS SUPRONO
ANDREAS SUPRONO Mohon Tunggu... Menyukai Kebenaran dan Keadilan

Orang biasa, melihat dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyusuri Jalur Selatan Pulau Jawa, Menuju Alas Purwo

10 April 2025   15:11 Diperbarui: 11 April 2025   22:26 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan berikut sedikit menantang. Menantang karena tempat yang akan kami tuju, menantang karena rute yang akan kami lewat.

Pada liburan kenaikan kelas, saya bersama keluarga saya; saya, istri, dan satu anak saya merencanakan pergi ke Alas Purwo. Destinasi ini sengaja kami pilih karena kami nilai unik, dan kami semangat untuk mengunjunginya. Kami sebelumnya belum pernah ke Alas Purwo, ini yang pertama.

Maka persiapan pun dilakukan, mulai dari browsing mengenai apa dan bagaimana Alas Purwo itu, kemudian mengatur rute dan mekanisme pelaksanaan travelingnya, sampai pada perencanaan biaya. Dari beberapa informasi yang kami dapat dan kumpulkan mengenai Alas Purwo, destinasi satu ini menjadi menarik dan unik karena merupakan destinasi alam yang khusus yaitu sebuah hutan yang sangat luas, dan hutan yang sudah ada sejak dulu kala tidak ada campur tangan manusia di dalamnya. Sedangkan dalam Alas Purwo terkandung banyak cerita mengenai sejarah, peninggalan, dan mitos mitos, yang barangkali dapat dijumpai di media sosial maupun info info di internet. Di sisi lain Alas Purwo juga merupakan sebuah taman nasional yang di dalamnya banyak satwa maupun fauna yang hidup dan dilestarikan dengan baik, dan beberapa dapat disaksikan dan dinikmati oleh pengunjung. Tidak hanya hutan, Alas Purwo lengkap dengan sebuah bentangan alam mulai dari Gunung, Bukit, lembah, padang rumput, goa, pantai dan masih banyak lagi.

Maka, menurut kami, komplit sudah untuk datang ke Alas Purwo untuk mengobati kegalauan dan keingintahuan yang mendalam kami mengenai Alas Purwo.

Hari keberangkatanpun tiba. Rute keberangkatan lewat jalur selatan pulau Jawa. Dari rumah kami di Sedayu, Bantul, Yogyakarta, berangkat pukul 6 pagi. Start lewat ring road menuju Wonosari. Rencana kami akan lewat Wonosari  -  Pracimantoro  - Pacitan - Ponorogo - Trenggalek - Tulungagung - Blitar - Kepanjen - Tumpak Sewu (lereng gunung Semeru)  Lumajang - Jember - Genteng - Alas Purwo. Di Tumpak Sewu kami bermalam semalam kemudian pagi harinya melanjutkan ke Alas Purwo.

Dari awal keberangkatan, karena kami lewat jalan arteri, bukan lewat jalan tol, seperti biasanya kalau kami melakukan travelling dan khususnya yang ke arah timur, Jawa Timur, dll, maka jelas saja tidak bisa memacu kendaraan dengan cepat. 

Jalanan masih lengang, sedikit bisa lega dan bisa menikmati pemandangan alam. Daerah Gunung Kidul, masuk ke Pracimantoro, menawarkan pemandangan yang aduhai. Alam dan seisinya, ladang petani, pesisir pantai, jalan aspal halus yang meliuk liuk, seakan mengiringi perjalanan kami. Tak lupa, ketika kami sampai di daerah Pacitan, kami sempatkan untuk mampir ke Goa Gong untuk istirahat, namun kami hanya sebentar, takut kemalaman sampai di Tumpak Sewu.

Selanjutnya gasss... kembali, melanjutkan perjalanan indah kami. Pemandangan sangat menarik, area Pacitan - Ponorogo. Jalurnya mengikuti alur sungai. Seperti di cerita cerita fiksi nan indah. Bagus sekali. Sepi, di sebelah kanan sungai, sebelah kiri tebing tebing bukit dengan batu batu yang gagah dan semak semak liar yang indah. Jalannya pun bagus, hanya di beberapa tempat ada aspal yang mengelupas. 

Kami istirahat makan siang di Trenggalek, tepatnya di Bendungan Tugu. Bendungan ini bagus sekali, berada di perbukitan yang sepi. Kami makan di lokasi dekat gerbang Selamat Datang. Di pinggir jalan. Jadi masih di lereng bukit, tempatnya teduh dan sejuk. Serta sepi.

Setelah sejenak beristirahat dan makan siang, kami lanjutkan perjalanan. Setelah dari bendungan Tugu ini,  jalur masih di area perbukitan dan pedesaan, dengan pemandangan ciamik super duper indah pula. 

Jalan semakin asyik saja. Macam macam yang dilalui; jalanan lurus, berbelok,  berkelok, tanjakan, turunan, pedesaan, hutan, perkampungan, lengkap deh. Sampai pada akhir hari itu, kami ternyata terlambat sampai di Tumpak Sewu, alias homestay kami berada. Kami bermalam di homestay Dear Traveller Guest House and Glamping, di Tumpak Sewu. Homestaynya bagus, unik, dan nyaman. Tiba di homestay hampir tengah malam jam 11 an lebih, ditambah salah satu lampu depan mobil kami ternyata mati dan kami tidak menyadari, untung tidak menyadari! Terbantu dengan lampu kabut dan lampu kota sehingga tidak menyadari kalau salah satu lampu mati. Menyadarinya setelah kami tiba di rumah kembali!

Sampai di homestay, bersih bersih kemudian bercengkerama sebentar sambil ngemil makanan yang ada, kemudian istirahat untuk lanjut esok harinya,  trip ke Alas Purwo.

Rute yang kami buat seperti berikut: Dear Traveller Guest House and Glamping Homestay Lumajang - Rest Area Cafe & Resto Gumitir Jember, istirahat di rest area Gumitir, Rest Area Cafe & Resto Gumitir Jember -  Gerbang Alas Purwo Banyuwangi, eksplore Alas Purwo. Untuk pulangnya: Gerbang Alas Purwo Banyuwangi - Rest Area Cafe & Resto Gumitir Jember,istirahat di Rest Area Cafe & Resto Gumitir Jember, Rest Area Cafe & Resto Gumitir Jember - Dear Traveller Guest House and Glamping Homestay Lumajang kembali.

Rute keberangkatan dapat kami laksanakan dengan baik dan hampir tepat waktu, namun giliran pulangnya kami terlambat, sehingga kembali sampai di homestay tengah malam, bahkan dini hari!

Perjalanan lengkapnya sebagai berikut. Kami berangkat dari homestay sekitar pukul 8 an pagi. Menyusuri rute yang kami buat tadi, dan lancar lancar saja. Bahkan kami betul betul sempat menikmati istirahat di wilayah Gumitir dengan sangat santai dan nyaman. Kemudian berbekal google map menelusuri rute menuju Alas Purwo, tanpa hambatan. Tidak pernah tersesat ataupun salah jalan.

Sampai di gerbang Alas Purwo(dok. pribadi)
Sampai di gerbang Alas Purwo(dok. pribadi)

Sampai di Alas Purwo, disambut oleh petugas dengan ramah, bayar tiket, kemudian kami eksplor Alas Purwo. Mulai dari mengunjungi Situs Kawitan, kemudian ke Padang Savana Sadengan, menyusuri jalan di tengah hutan, kemudian terakhir kami ke Pantai Pancur. Yang kami rasakan, memang betul, aura masuk ke Alas Purwo sungguh berbeda dengan obyek obyek wisata yang lain. Bagi kami, istri saya juga mengakui, justru malah ada perasaan damai, teduh, syahdu dan khidmat. Dapat bersatu dengan alam, dan sang pencipta.

Situs Kawitan Alas Purwo(dok. pribadi)
Situs Kawitan Alas Purwo(dok. pribadi)

Kami beranjak dari Alas Purwo kembali ke homestay di Tumpak Sewu sekitar pukul 16. Ternyata ini adalah perhitungan yang sangat keliru!

Pantai Pancur Alas Purwo(dok. pribadi)
Pantai Pancur Alas Purwo(dok. pribadi)

 Menyusuri rute yang sama ketika berangkat, kami kembali. Dan ternyata, sungguh sangat menakjubkan perjalanan kembali ke homestay waktu itu!  Sudah satu lampu mobil mati, ditambah ternyata ketika sudah beranjak malam, jalanan sangat sepi di beberapa wilayah. Yang sangat berkesan adalah ketika kami memasuki jembatan Besuk Koboan, di lereng gunung Semeru, yang sudah sepi, naik dan menyusuri jalanan lereng gunung nan sepi tersebut, dan waktu itu sedang ada pelebaran jalan di mana beberapa jalan belum jadi, sehingga masih ada yang tanah, ada yang aspal di beberapa bagian, dan tidak ada batas pengaman pinggir jalan yang bersebelahan dengan jurang, dan dini hari lagi!  Istri saya sampai ikut mengawasi depan sambil mencoba memberi dukungan pada sang sopir, alias saya. Anak saya tidur nyenyak di seat depan sebelah saya. Sungguh sangat berkesan!

Sampai di homestay hampir jam 1 malam, dini hari tepatnya! Kami tersenyum senyum bersama, setelah  tiba di homestay dan badan sudah bersih dan segar sehabis mandi malam, mandi dini hari!

Demikianlah, akhirnya kami berhasil juga untuk mengunjungi Alas Purwo nan agung. Berikutnya, pagi hari kami putuskan untuk pulang ke Jogja lewat tol saja, karena agak capek, dan tidak mau terlalu berlama lama di perjalanan. Masih belum selesai kehebohan kami waktu itu! Ternyata kartu tol kami ketinggalan di rumah alias tidak membawa! Kami rencana mau membeli baru, ternyata heboh lagi! Waktu itu kami lewat Malang dan ternyata toko toko yang seharusnya menyediakan kartu tol, pada kehabisan stok! Hampir 2 jam kami puter puter di kota Malang, yang pada akhirnya mendapatkan juga kartu tol. Tapi, mencari hampir 2 jam! 

Akhirnya, gasss..kami selanjutnya masuk di gerbang tol Singosari, dan cusss.....lewat jalan tol menuju Jogja dengan sukses!

Pada dasarnya, perjalanan 3 hari 2 malam lewat jalur selatan yang kami rencanakan tersebut luar biasa menghebohkan dan sangat nekat, sangat sangat nekat, menurut kami. Hitung hitungan, ternyata memang demikian, sehingga waktu sangat sempit, sampai sampai selalu setiap hari trip kami selalu sampai di lokasi atau homestay selalu tengah malam. Itu pun di lokasi Alas Purwo kami seperti orang terbang sana, terbang sini, sangat cepat berpindah obyek lokasi. Coba bayangkan kalau berkunjungnya berlama lama, tentu saja semakin tidak kebagian waktu nanti perjalanan kembalinya.

Nah, maka saran saya bagi siapa saja yang akan trip Jogja - Alas Purwo lewat jalur selatan, baik kalau dipertimbangkan waktu trip 4 hari atau lebih. Atau, kalau waktu yang tersedia hanya 3 hari, kami sarankan memilih lewat jalan tol, untuk mempersingkat durasi waktu perjalanan. 

Semoga tulisan ini cukup memberikan gambaran trip Alas Purwo dari Jogja. Dan untuk Alas Purwo, sukses selalu, tetap terjaga kelestariannya, memberikan keteduhan dan kedamaian pada siapa saja yang mengunjungi. Salam lestari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun