Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis media sosial. Sudah menulis 3 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA (2015), IMAN YANG MEMBUMI (2016), dan MENATA BANGSA YANG BERADAB (2025) . Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Guru Toxic itu Menakutkan

15 Oktober 2025   07:36 Diperbarui: 15 Oktober 2025   07:49 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar:AI) 

Saya tertarik dengan ulasan Yuni Karisma di beranda FB-nya sehingga saya mengutip dan membagikannya kepada teman-teman sekalian.

Ulasannya adalah tentang kategori guru yang toxic. Guru toxic merujuk pada guru yang membawa suasana negatif dalam lingkungan belajar. Suasana negatif dapat terjadi bukan karena niat jahat, melainkan karena kebiasaan dan sikap yang tidak atau kurang disadari oleh para guru sendiri.

Yuni Karisma menjelaskan bahwa menjadi guru adalah panggilan hati, dalam mana setiap hari para guru berhadapan dengan berbagai karakter murid, tantangan pembelajaran, dan tekanan administrasi yang terkadang membuat emosi mereka tak terkontrol dengan baik.

Namun demikian, kiranya para guru perlu berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri, dalam hubungannya menjadi guru; entah telah menjadi guru yang menumbuhkan, atau  tanpa sadar telah menjadi guru toxic.

Lebih lanjut  Yuni Karisma mengkategorikan beberapa ciri guru toxic sebagai berikut ini:

1. Merendahkan dan Membandingkan Murid

Guru yang merendahkan dan membandingkan murid adalah guru yang sering mengucapkan kata-kata yang menjatuhkan.
Kata-kata menjatuhkan dapat membuat murid kehilangan kepercayaan diri, yang berakibat kehilangan semangat belajar.

2. Tidak Mau Dikritik atau Ditegur

Guru dalam kategori ini sulit untuk menerima masukan, merasa paling tahu, dan menolak perubahan; padahal guru yang baik justru terbuka terhadap kritik, mau belajar, dan mampu mencontohkan sikap rendah hati di depan murid.

3. Mengajar dengan Emosi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun