Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis media sosial. Sudah menulis 3 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA (2015), IMAN YANG MEMBUMI (2016), dan MENATA BANGSA YANG BERADAB (2025) . Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PEJABAT INDONESIA dan Tantangan Rendahnya Minat Baca Dewasa Ini

6 Oktober 2025   08:33 Diperbarui: 8 Oktober 2025   08:47 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQR-kqHxULM4n3LfofYfdAAZAxFUbVe6vf-Dg&s)

Negara dapat memfasilitasi subsidi pembelian buku-buku bagi setiap rumah tangga. Setiap rumah tangga boleh membeli buku sesuai minat dan kebutuhan mereka, tetapi negara memberikan batasannya. Misalnya 5 (lima) buku per rumah tangga dalam satu tahun, yang berlaku selama lima tahun.

Menurut hemat saya, subsidi yang lebih penting adalah subsidi buku. Ini adalah subsidi pengetahuan. Dari buku dan budaya membaca yang dimulai sejak dini dari setiap rumah tangga, akan melahirkan pejabat yang berkualitas di masa depan. Kiranya kita tidak lagi berada pada zona rendah minat baca, pun para pejabat yang melahirkan kebijakan tanpa hasil dari membaca.

Ini harus dimulai secara serius sejak hari ini demi hasil yang memuaskan di masa depan. Negara ini telah sangat lama berutang budi kepada Soekarno dan Hatta. Sudah saatnya "melahirkan" Soekarno dan Hatta baru, demi Indonesia yang berkualitas secara nasional dan global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun