Mohon tunggu...
Andrea Novita
Andrea Novita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teknologi Pangan - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Anggur Muscadine - Si Raja Anggur Gudangnya Antioksidan? Ini Faktanya!

17 November 2022   21:16 Diperbarui: 17 November 2022   21:45 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1  Anggur muscadine. Sumber: https://leightonphotography.photoshelter.com/

Halo, Sobat Sehat! Tidak terasa, di akhir tahun 2022 ini kita sudah hampir memasuki tahun ke-3 era pandemi virus COVID-19. Jika ditinjau ke belakang, bisa dibilang kita sudah 'berteman' dengan Si Virus ini. 

Namun, tanpa kita sadari virus COVID-19 dapat meningkatkan radikal bebas yang ada dalam tubuh kita. Tahukah kamu? Ada banyak sekali penyakit yang dapat muncul akibat akumulasi radikal bebas yang tentunya dapat menyerang siapapun tanpa memandang umur, salah satunya adalah diabetes.

Menurut prediksi KEMENKES, diabetes yang merupakan salah satu penyakit kronis akan semakin memarak pada tahun 2030 mendatang bila pola hidup tidak sehat kian berlanjut. 

Tak hanya diabetes, beberapa penyakit lainnya seperti kardiovaskular maupun kanker juga diprediksi memiliki akhir yang serupa. Selain munculnya penyakit, pola hidup juga dapat menurunkan kesehatan kognitif yang menyangkut daya ingat dan kemampuan berpikir seseorang.

Wah, tentunya kita tidak berharap penyakit ini menyerang kita, ya! Nah, langkah awal yang baik untuk menjauhi diri dari penyakit ini adalah dengan mengubah pola hidup kita, salah satunya adalah dengan konsumsi bahan pangan yang kaya akan antioksidan. Nah, salah satu sumber antioksidan adalah buah anggur. Sebagian besar dari teman-teman pasti pernah mengonsumsi buah anggur. Namun, apakah kamu familiar dengan anggur muscadine?

Apa itu anggur muscadine?

Jadi, anggur muscadine (Vitis rotundofilia) merupakan jenis anggur yang dengan kandungan antioksidan yang sangat berlimpah, seperti flavanol, asam fenolat, stilbene, maupun antosianin. Jika durian adalah 'raja' dari segala buah-buahan, mungkin anggur muscadine ini adalah 'raja' dari anggur lainnya. 

Anggur muscadine sering dikonsumsi dalam bentuk olahan seperti jus atau selai. Namun, kadar antioksidan yang diterima tubuh cenderung tidak maksimal. 

Terlebih lagi, jika kita konsumsi anggur ini setiap hari, tentunya bisa sangat membosankan. Dewasa ini, sudah banyak produk komersil suplemen ekstrak kulit dan biji anggur muscadine dengan klaim kaya akan antioksidan fenolik. Tahukah kamu? Ada serangkaian metode penelitian yang dapat membuktikan klaim produk ini. Bagaimana caranya, simak penjelasan berikut ini!

Metode analisis

Untuk mengetahui efikasi suplemen anggur muscadine terhadap kesehatan oksidatif, mula-mula dilakukan ekstraksi senyawa fenolik dari produk suplemen yang dipilih. Setelah terekstrak, kadar total fenolik yang terkandung dihitung. 

Nantinya, senyawa fenolik ini akan dideteksi oleh suatu perangkat bernama UPHLC-MS, yaitu perangkat yang akan mendeteksi keberadaan suatu senyawa berdasarkan berat molekulnya. Hasil yang diperoleh nantinya akan dalam bentuk grafik yang menunjukkan keberadaan senyawa. 

Nah, setelah mendeteksi adanya kandungan senyawa fenolik, kita juga perlu mengetahui lebih lanjut terkait aktivitas enzim antioksidannya. Enzim antioksidan ini akan berperan sebagai pelindung tubuh dari radikal bebas. Terkait aktivitas enzim antioksidan, penjelasan lebih detail-nya ada di bawah ini, yah!

Enzim antioksidan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, diketahui bahwa akumulasi radikal bebas sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat menyebabkan stres oksidatif dan bisa berkembang menjadi berbagai penyakit fatal jika tidak segera ditangani. Stress oksidatif ini disebabkan karena terdapat ketidakseimbangan antara pembentukan radikal bebas dan antioksidan yang berupa sistem pertahanan tubuh.

 Dua contoh enzim antioksidan, yaitu superoksida dismutase (SOD) dan katalase, merupakan enzim yang esensial untuk pencegahan penyakit jantung akibat stres oksidatif. Enzim SOD bekerja dengan mengubah radikal superoksida dalam tubuh menjadi hidrogen peroksida. Sementara itu, enzim katalase akan melanjutkan reaksinya dengan memecah hidrogen peroksida menjadi oksigen dan air, yang tentu sifatnya aman bagi tubuh. 

Nah, ternyata kita juga dapat mengetahui kemampuan suplemen anggur muscadine dalam meningkatkan kadar enzim SOD dan enzim katalase. Analisis pengaruh suplemen anggur muscadine terhadap penambahan enzim antioksidan dapat dilakukan pada sel jantung tikus (cardiomyocytes). Sebelumnya, sel jantung ini sudah ditambahkan dengan angiotensin II (Ang II). Untuk apa sih penambahan Ang II ini? Simak uraian di bawah ini, yah!

Mekanisme kerja Ang II       

Angiotensin II (Ang II) bekerja dengan menginduksi produksi radikal bebas atau ROS (reactive oxygen species). Cara kerjanya adalah dengan meningkatkan malondialdehyde (MDA) dan 4-hydroxynonenol (4-HNE). MDA dan 4-HNE ini merupakan biomarker stres oksidatif yang merupakan produk akhir dari reaksi peroksidasi lipid. 

Kedua marker ini dapat mengganggu fungsi jantung dengan cara meningkatkan permeabilitas membran dan mengubah saluran enzim atau ion yang terikat pada membran. 

Jadi, dengan penambahan Ang II, kita bisa mengetahui apakah suplemen anggur muscadine dapat memberikan efek antioksidan pada sel jantung tikus. Jika kadar enzim SOD dan enzim katalase pada sel meningkat, maka artinya suplemen tersebut berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan oksidatif. 

Faktanya, tingkat lipid peroksidase akan meningkat pada kelompok orang yang lebih tua dibanding kelompok orang yang berusia muda. Jadi, alangkah baiknya jika orang tua memperbanyak asupan suplemen anggur muscadine.

Suplemen anggur muscadine 

Ngomong-ngomong soal suplemen, mungkin Sobat Sehat penasaran nih. Adakah suplemen anggur muscadine yang sudah terbukti efikasinya dalam meningkatkan kesehatan oksidatif? Nah, ternyata ada loh! Suplemen anggur muscadine dari PRDC terbukti dapat mencegah peningkatan MDA dan 4-HNE pada tikus sehingga baik untuk kesehatan jantung pada tikus. Menambahkan hal itu, suplemen ini juga dapat meningkatkan kadar enzim SOD dan enzim katalase yang dapat menangkal radikal bebas.

Mungkin teman-teman penasaran, kira-kira bagaimana ya cara suplemen ini bisa meningkatkan aktivitas enzim antioksidan? Nah, suplemen anggur muscadine dari PRDC memiliki kandungan berbagai senyawa antioksidan golongan fenol, seperti asam galat, epicatechin, catechin, catechin gallate, procyanidin B2, dan asam elagik yang merupakan regulator baik dalam aktivitas antioksidan enzimatik maupun non-enzimatik. 

Dari komponen-komponen ini, kandungan yang paling dominan adalah asam galat dan epicatechin. Bagaimana sih kerja kedua senyawa ini? Yuk, kita simak pembahasannya!

Asam galat 

Asam galat merupakan senyawa asam fenolat yang merupakan antioksidan yang baik. Aktivitas antioksidan dari asam galat dapat mencegah penyakit yang berhubungan dengan kanker, kardiovaskular, neurodegeneratif, maupun metabolik. Nah, asam galat memiliki mekanisme masing-masing dalam pencegahan berbagai penyakit ini.

  • Kanker

Sebagai antikanker, asam galat bekerja dengan mengatur kerja enzim superoksida dismutase (SOD), katalase (CAT), glutation peroksidase (GPx), dan glutation reduktase (GRx). Hal ini dapat mencegah perkembangan sel kanker ganas. Asam galat juga dapat meningkatkan ROS dalam intraseluler sel kanker itu sendiri, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan sel kanker mengalami apoptosis dan mati.

  • Kardiovaskular

Nah, ternyata asam galat juga dapat melindungi kesehatan sistem kardiovaskular kita, loh! Mekanisme kerjanya adalah dengan meningkatkan kerja antioksidan, baik enzim maupun non enzim. Ekspresi yang ditingkatkan antara lain adalah enzim SOD, CAT, GPx, dan GRx. Selain itu, kerja vitamin C dan vitamin E juga diregulasi. Terlebih lagi, asam galat akan menurunkan ekspresi MDA yang merupakan biomarker stres oksidatif pada sel, serta akan bekerja sebagai scavenger radikal bebas dalam sistem kardiovaskular.

  • Neurodegeneratif

Selain sebagai antikanker dan pelindung sistem kardiovaskular, asam galat juga dapat bersifat neuroprotektif. Asam galat akan meregulasi aktivitas enzim antioksidan, konsentrasi sitosol Ca2+, dan mengurangi ROS. Nah, karena inilah asam galat dapat mencegah kerusakan neurodegeneratif yang meliputi kematian saraf, kapabilitas belajar dan ingatan.

  • Metabolik

Sama halnya dengan penyakit-penyakit diatas, penyakit metabolik seperti diabetes dan obesitas juga bisa sangat berbahaya. Ternyata, asam galat juga dapat mencegah penyakit ini, loh! Tentunya hal ini meliputi peran asam galat sebagai regulator aktivitas enzim antioksidan. Menambahkan hal ini, asam galat juga dapat mengurangi gula darah, produk peroksidasi lipid, glikoprotein, dan lemak.


Epicatechin

Epicatechin merupakan senyawa flavonoid yang termasuk ke dalam kelompok katekin, dengan aktivitas antioksidan yang tinggi juga seperti asam galat. Melalui aktivitas antioksidannya, epicatechin juga mampu bekerja sebagai agen antimikroba, anti-kanker, serta anti-inflamasi. Kalau begitu, kira-kira bagaimana ya mekanisme epicatechin dalam menangkal radikal bebas sebagai aktivitas antioksidannya?

Senyawa epicatechin dapat menangkal radikal bebas dengan cara mendegradasinya sehingga tidak membentuk senyawa radikal yang baru atau reaksi radikal yang berantai. 

Mekanisme tersebut terjadi karena gugus OH yang terdapat pada struktur molekul epicatechin akan mereduksi radikal bebas. Epicatechin dapat meningkatkan aktivitas dari enzim superoksida dismutase (SOD), katalase (CAT), dan glutation peroksidase (GPx) dalam menangkal radikal bebas. Nah, dari mekanisme singkat epicatechin, kita bisa mempelajari lebih lanjut nih ke aplikasinya dalam pencegahan penyakit.

  • Kanker

Bentuk aktivitas antioksidan pada epicatechin dapat bersifat sebagai anti kanker yang dapat mencegah proses karsinogenesis, pertumbuhan tumor, dan invasi sel kanker. Senyawa tersebut diketahui efektif dalam menekan penyebaran sel kanker pada tubuh serta dapat menginduksi apoptosis pada sel kanker. Nah, itu bisa terjadi karena adanya ekspresi sikloogsinease-2 (COX) yang dicegah melalui konsumsi epicatechin. 

  • Kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular dapat terjadi karena adanya metabolisme lipid yang terganggu di dalam pembuluh darah. Nah, senyawa epicatechin bekerja dengan mengurangi proses peroksidasi lipid pada sel otot dalam pembuluh darah serta meningkatkan ekspresi faktor transkripsi p53, p21, dan NF-B. Peningkatan ekspresi inilah yang akan menjadi kunci dalam pencegahan penyakit jantung dengan cara menginduksi apoptosis pada sel otot di pembuluh darah dan mencegah perkembangan atherosclerosis.

  • Neurodegeneratif

Penyakit neurodegeneratif berhubungan erat nih dengan penurunan fungsi otak. Nah, konsumsi senyawa yang bersifat antioksidan ternyata secara nyata dapat mendukung kerja otak. Hal ini dapat terjadi akibat adanya penghambatan senyawa -amiloid oleh epicatechin yang dapat mencegah penyakit Alzheimer. Selain itu, epicatechin ini juga dapat mencegah kerusakan saraf pada otak.

Wah, tanpa kita sadari, ternyata antioksidan begitu penting untuk kesehatan kita, yah! Tidak hanya baik untuk mencegah satu penyakit saja, melainkan bisa berpengaruh hampir ke seluruh aspek kesehatan. Maka dari itu, rasanya penting sekali bagi kita untuk memilah makanan apa saja yang kita konsumsi, tentunya pilih yang kaya akan antioksidan ya teman-teman. 

Untuk mendukung hal ini, teman-teman juga bisa mempertimbangkan konsumsi antioksidan dalam sediaan suplemen, karena komposisinya lebih pasti sehingga dapat memberikan efek yang lebih baik juga. Semoga bermanfaat, salam sehat untuk kita semua!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun