Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bungkahan Gula Batu Dicuri (Seri Pabrik Gula di Mojokerto-1)

18 Januari 2022   20:19 Diperbarui: 18 Januari 2022   20:50 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya menulis Gula di Mojokerto. Ternyata kok ceritanya panjaaaaang sekali. Ya sudah....saya menyerah, biar tidak panjang, ceritanya akan saya buat berseri.
1. Teknologi pembuatan
2. Pabrik Gula dan Turunannya
3. Pengairan
4. transportasi
5. sosial ekonomi

Karena ini seri pertama..jadi saya berfoto di depan Pabrik Gula Gempol Krep di senja hari.

Teknologi pembuatan itu seperti apa ya?
Oooh gula itu ada gula cair dan ada gula padat. Mungkin kita hanya tahu gula pasir.

banyak lah Gula itu Ada Laktosa (gula susu), Sukrosa (gula pasir), Glukosa (gula cair), fruktosa (gula cair yang maniiiis sekali). Saya hanya cerita pembuatan gula padat saja ya.

Untuk gula cair, saya akan ceritakan cara pembuatannya saat menceritakan Pabrik Gula dan Turunannya (Seri ke-2). Soalnya di Puri dulu ada Pabrik Gula Tangoenan. Setelah tidak digunakan, dialihfungsikan menjadi pabrik gula cair.

Sudah ya saya mau berceritaaaaaa..tentang Teknologi pembuatan gula. Teknologi pembuatan gula dari masa ke masa itu tetap...ya gitu gitu saja.

Kita mengenal gula sudah sejak lama karena hidup di "tanah surga". Bangsa Eropa lho baru mengenal gula tahun 1100-an karena interaksi saat perang salib.

Kalau kita? Macam macam lah gulanya. Ada gula dari tebu, nira aren, nira kelapa nira siwalan dan lainnya. Gampaang dan bukan barang aneh.

Dulu.......Gula aren, gula siwalan dan gula kelapa. Sekarang sih banyak disebut Palm Sugar. Sebelum ada pabrik gula berbahan tebu di Indonesia. Tebu? Sudah ada. Tapi karena tebu hanya menghasilkan 14% gula...maka nenek moyang kita lebih memilih gula aren karena dapat menghasilkan 25% gula.

Cuerdas kok nenek moyang kita itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun