Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pramuka, Hajar Fisiknya Hajar Mentalnya Jangan Psikisnya

14 Agustus 2020   10:06 Diperbarui: 14 Agustus 2020   10:15 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu dan kecakapan lain masuk dengan mudah karena gelombang otrak rileks, nyaman santai tanpa tekanan apapun.

Hasilnya.....Luar biasa...

Mungkin analogisnya saya dapat melihat di ceritw Dragon Ball saat Songoku dan Kuririn disiksa dengan latihan berat oleh Jin Kura-Kura. Latihan berat dan aneh dijalani dengan ceria penuh canda dan tawa.

Ciri khas Pramuka Indonesia juga dari atributnya selain metodologi tadi.

Atribut setangan leher dibedakan antara pria dan wanita. Pramuka indonesia tidak mengenal unisex. Semua diajarkan tapi untuk gender tetap dibedakan karena antara dua gender ini tidak ada yang lebih unggul melainkan saling mengisi.

Tidak ada di dalam gerakan kepanduan lain yang memakai metodologi ini, bahkan Lord Baden Powel pun lebih memilih metodologi militer untuk mengembangkan kepanduannya.

Sayangnya.....
sekarang Pramuka menjadi mirip militer dengan bentak membentak. Gender dibuat sama dengan ciri khas setangan leher yang disamakan.

Metode di sini senang di sana senang mulai luntur.

Bahkan kebanggaan terhadap Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang mendirikan Pramuka sudah luntur pula. Banyak tempat memajang foto Lord Baden Powel tapi melupakan Bapak Pramuka kita.

Mungkin mereka tidak tahu bahwa binaan Baden Powel lah yang meluluh lantakkan Surabaya di tahun 1945. Kalau saja tau, pasti tidak akan memasang foto itu ya .

Kalau ada orang yang menganggao remeh Pramuka, pasti tidak memahami arti sesungguhnya nilai kepramukaan. Guru bangsa kita Gus Dur mengatakan bahwa krisis multidimensi yang sedang dihadapi bangsa disebabkan masih belum ditrerapkannya nilai kepramukaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun