Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Rapat Efektif dari Kejadian Corona Covid-19

28 Maret 2020   20:58 Diperbarui: 28 Maret 2020   21:14 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis tentang Rapat...Rapat dan Rapat...
Karena Rapat itu kita belum bekerja...bekerja itu eksekusi hasil rapat.....

Dengan wabah corona Covid-19 ini kita dipaksa untuk lebih efektif dalam bekerja, tentunya juga dalam hal rapat...

Rapat seperti apa yang asyik?

Rapat secara UI dan UX, lah...tapi mari kita cerita dulu efektivitas rapat dari masa ke masa..

pada tahun 1819 Thomas Stamford Raffles mendarat di pulau utama di Singapura. Ia ditugaskan oleh Perusahaan Dagang Hindia Timur Britania (East Indian Company, EIC) untuk mencari lokasi strategis untuk membangun pelabuhan di mulut Selat Malaka, menandingi dominasi Belanda, yang saat itu sedang melemah seiring bertubi-tubinya pergantian kekuasaan sejak bangkrutnya VOC, pendudukan Prancis hingga berdirinya Kerajaan Belanda.

Penulis penting tentang Nusantara ini menjumpai sebuah kampung suku Melayu dipimpin Tumenggung Abdu'r Rahman, yang merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Johor.
Saat itu sedang terjadi konflik kekuasaan antara Sultan Johor Abdul Rahman dengan kakak tirinya, Tengku Hussein Shah di Kepulauan Riau dalam pengasingan.

Raffles Melihat peluang bagus, segera mengadakan rapat singkat selama 1 jam membujuk Tumenggung Abdu'r Rahman untuk menyelundupkan Tengku Hussein ke Singapura, dan membantunya merebut haknya atas tahta Kesultanan Johor.

Setelah bertemu Tengku Hussein, Raffles pun membuat kesepakatan bahwa Inggris, bersedia membantu Tengku Hussein merebut tahta dan memberikan tunjangan rutin dengan imbalan diberikan hak khusus untuk membangun pusat dagang dan pelabuhan di bagian selatan pulau Temasek di sisi timur Sungai Singapura sekarang.

Kesepatan tersebut ditandatangani pada tanggal 6 Februari 1819. Setelah penadatanganan kesepakatan ini, Raffles pun memproklamirkan nama baru untuk bandar yang akan ia dirikan, yaitu Singapura

Cerdas kan....dengan rapat 1 jam....Singapura menjadi besar seperti sekarang.

Rapat ya....?? Jaman segitu Raffles sudah maju metodologinya sehingga menyelenggarakan rapat dengan sangat singkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun