Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pola Asuh Anak di Era 4.0 (Menurut Saya)

20 September 2019   14:34 Diperbarui: 20 September 2019   14:41 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Saya suka dengan pemikiran Sayidina Ali bin Abi Thalib ra...Anak usia 0-7 tahun harus kita perlakukan seperti raja.....usia 7-12 tahun perlakukan anak seperti tahanan....dan 12 tahun hingga 21 tahun perlakukan anak seperti teman. .....Jadi sasaran saya adalah anak saya usia 21 tahun tumbuh menjadi anak yang mempunyai tata krama sangat baik.

Anak saya sekarang 10 tahun jadi saya perlakukan seperti tahanan karena banyak larangan ini-itu..akan saya tunggu sampai 12 tahun aturan akan berubah untuk menjadi temannya.

Saya sudah memperlakukan anak saya seperti raja saat usia 0-7 tahun. Saat ini saya sedang membangun kesadaran tata krama anak saya. melalui banyak aturan dan larangan hak-hak dia. Dengan tetap mendampingi sesuai usianya, saya juga turut bermain game on line agar saya tahu dunianya.
Saya akan melakukan strategi pencapaian berikutnya sesuai usianya.

Saya memang membaca Bloom tentang pendidikan afektif dan memang hal itu tidak instan. Pendidikan tidak sama dengan pengajaran karena pendidikan butuh waktu lebih lama.

Dengan strategi pencapaian saya yang mengikuti Sayidina Ali tersebut saya jadi ingat cerita Bapak saya. Jaman dulu dalam pendidikan selalu diberikan nyanyian yang selalu diingat. Bapak saya bercerita tentang Syi'ir Ngudi Susila. Syair yang dinyanyikan (Syi'ir) ini ditulis oleh KH Bisri Mustofa dan lazim dinyanyikan anak-anak jaman Bapak saya.

Banyak hal yang diajarkan dalam syi'ir ini. mulai dari disiplin diri, adab terhadap bapak ibu, di tempat pengajaran, di lingkungan, jika ada tamu hingga cita-cita anak. Hal yang dinyanyikan berulang-ulang dengan nada indah akan memperlambat gelombang otak Anda ke negara alfa dan theta, meditasi membantu Anda memasuki otak kanan yang lebih kreatif dengan rasa tanggung jawab........pola ini yang saya lakukan untuk mengasuh anak saya.

Saya akan share syi'ir Ngudi Susila walaupun agak panjang dengan saduran bahasa Indonesia ya. Maaf kalau salah dalam menerjemhkan ke bahasa Indonesia.

(Shalaatullaahi maa laahat kawaakib
'alaa Ahmad khoiri mar-rakiban-najaa-ib).
1. Iki syiir kanggo bocah lanang wadon
Nebihaken tingkah laku ingkang awon (ini sya'ir untuk anak laki-laki dan perempuan, untuk menjauhkan dari tingkah laku yang tidak baik)
2. Serta nerangake budi kang prayoga
Kanggo dalan padha mlebu ing suwarga (Serta menerangkan tingkah budi luhur, untuk jalan agar dapat bersama-sama masuk surge)
3. Bocah iku wiwit umur pitung tahun
Kudu ajar thatha keben ora getun (Anak itu mulai umur 7 tahun, Harus diajari tata krama agar tidak menyesal)
4. Kudu tresna maring ibune kang ngrumati
Kawit cilik marang bapa kang gemati (Harus cinta pada ibu yang merawatnya mulai kecil dan Bapaknya yang mengasihi dan menyayangi)
5. Ibu bapa rewangana lamon repot
Aja kaya wong gemagus ingkang wangkot (Ibu Bapak harus dibantu jika repot, jangan seperti anak sok ganteng anak sok cantik yang tidak berguna)
6. Lamon ibu bapa prentah enggal tandang
Aja bantah aja sengol aja mampang (jika bapak ibu memerintahkan sesuatu segera dilaksanakan, jangan dibantah jangan menggerutu)
7. Andap asor ing wong tua najan liya
Tetepana aja kaya raja kaya (Selalu rendah hati sama orang walaupun orang lain bukan sanak saudara, yang sopan dan santun agar tidak seperti hewan ternak)
8. Gunem alus alon lirih ingkang terang
Aja kasar aja misuh kaya bujang (Berkata yang halus budi Bahasa sehingga terang dan jelas, jangan kasar berkata kotor seperti penjahat)
9. Yen wong tua lenggah ngisor sira aja
Pisan lungguh duwur kaya jama juja (Jika orang tua duduk di bawah, jangan sekali-kali duduk di atas seperti raksasa jahat yang dibelenggu)
10. Yen wong tua sare aja geger guyon
Lamon sira nuju maca kudu alon(jika orang tua tidur jangan rebut, tapi sibukkan diri dengan membaca sesuatu dengan suara lembut)
11. Lamon sira liwat ana ing ngarepe
Kudu nyuwun amit serta depe depe (Jika akan berjalan melewati orang, harus minta ijin permisi terlebih dahulu sambil membungkukkan badan)
12. Lamon ibu bapa duka becik meneng
Aja melu padon uga aja nggreneng (Jika Ibu Bapak marah lebih baik diam, jangan balas menimpali jangan menggerutu)

A. Bab Ambagi Wektu (BAB membagi waktu)
13. Dadi bocah kudu ajar bagi Zaman
Aja pijer dolan nganti lali mangan (Jadi anak jangan ikut arus jaman, jangan sampai asik main sampa lupa makan)
14. Yen wayahe Shalat aja tunggu prentah
Enggal tandang cekat ceket aja wegah (jika waktu shalat jangan menunggu perintah, cepat kerjakan dengan rajin janga ada rasa malas)
15. Wayah ngaji wayah sekolah sinau
Kabeh mau gathekake kelawan tuhu (Saat Ngaji saat sekolah belajar dengan baik, semua itu diperhatikan dengan penuh hati)
16. Kenthong subuh enggal tangi nuli adus
Wudhu nuli shalat khusyuk ingkang bagus (jika kentongan subuh terdengar cepat bangun lalu mandi, wudhu lalu shalat khusuk dengan baik)
17. Rampung shalat tandang gawe apa bae
Kang prayoga kaya nyaponi umahe (setelah shalat kerjakan apa saja, yang baik seperti membersihkan rumah)
18. Lamon ora iya maca-maca Qur'an
Najan namung sitik dadiya wiridan (kalua bisa baca y abaca AL Qur'an. Walaupun sedikit sempatkan wirid)
19. Budal ngaji awan bengi sekabehe
Thatha krama lan adabe padha bae (berangkat ngaji siang malam semuanya, Tata krama dan adab juga utama)

B. Bab Ing pamulangan (BAB di tempat belajar)
20. Lamon arep budal menyang pamulangan
Thatha-thatha ingkang rajin kang resikan (Jika akan berangkat ke tempat belajar, wajib menata segalanya yang rajin , bersih, rapih ringkas)
21. Nuli pamit ibu bapa kanthi salam
Jawab ibu bapa 'alaikum salam (Selalu berpamit dengan Ibu Bapa menggunakan Salam, Ibu Bapa akan menjawab Waalaikumsalam)
22. Disangoni akeh sithik kudu trima
Supaya ing tembe dadi wong utama (Diberi uang saku sedikit atau banyak harus diterima, Ini adalah nilai manusia yang utama)
23. Ana pamulangan kudu tansah gathi
Nampa pawulangan ilmu kang wigati (Di tempat belajar harus jeli dalam konsentrasi, menerima pengajaran ilmu yang paling penting)
24. Ana kelas aja ngantuk aja guyon
Wayah ngaso kena aja nemen guyon (di dalam kelas jangan ngantuk jangan bercanda, Jika saat istirahat dapat bercanda tetapi jangan keterlaluan)
25. Karo kanca aja bengis aja judes
Mundak diwadani kanca ora waras (Dengan teman jangan bengis dan jahat, agar tidak dikatakan orang tidak waras)

C. Mulih saking Pamulangan (BAB Pulang dari tempat belajar)
26. Bubar saking pamulangan enggal mulih
Aja mumpar-mampir dolan selak ngelih (Pulang dari tempat belajar segera ke rumah, jangan mampir-mampir bermain ke tempat yang tidak berguna)
27. Tekan omah nuli salin sandangane
Kudu pernah rajin rapi aturane (Sesampai di rumah cepat berganti pakaian, harus bersih rajin rapi aturannya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun