Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengunjungi Pelukis Joni Ramlan yang Selalu Mengasah Keunggulan

14 September 2019   07:23 Diperbarui: 14 September 2019   07:31 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Joni Ramlan :Mengasah Keunggulan Karena Waktu Terbatas

sumber: dokpri
sumber: dokpri

Menemukan potensi diri secepatnya adalah capaian penting Joni Ramlan perupa dari Mojosari Mojokerto.

Peta pelukis dengan lukisan top di pasar nasional dan internasional selalu memandang Jogja sebagai ibukotanya, Jakarta sebagai pasar, Jawa Barat sebagai sedikit perupa bermutu tapi tidak dengan Jawa Timur.

Jawa Timur selalu terlewatkan oleh peta itu tetapi di Jawa TImur masih dilihat hanya karena ada Galeri Raos yang rutin menggelar lukisan bermutu sehingga kolektor membidiknya.

Untuk perupa? Jawa Timur hanya dilihat karena ada kota kecil Mojosari yang merupakan kota tempat tinggal Perupa Joni Ramlan. Jika tidak ada Joni Ramlan, mungkin Jawa Timur sudah ditinggalkan peta itu.

Wiono, kelahiran 49 tahun yang lalu. Dengan panggilan Yono lalu huruf Y banyak yang merubah menjadi J, hingga dipanggil Jon...yang akhirnya ngepop menjadi Joni, sedangkan Ramlan adalah nama ayahnya Ramlan Sawie Mulya seorang pegawai Pabrik Gula Gempol Kerep.

sumber: dokpri
sumber: dokpri

Masa kecil dan remaja yang nakal karena ingin menggali potensi diri membuat Joni membolos dari sekolah hampir 1 semester hanya untuk belajar gitar dan bass. 

Setelah mahir memainkan bass dengan beberapa genre musik, Joni masih belum puas karena juga suka mencorat-coret sketsa akhirnya ingin mengembangkan dirinya dengan meminta kuliah di seni rupa.

Saat yang salah untuk jaman itu dimana jurusan seni dianggap kuliah yang sangat tidak bermutu karena tidak seperti dokter, insinyur, ekonom dan bisnis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun