FLOBAMORA- Flores, Sumba, Timor, Alor dan pulau-pulau kecil di sekitarnya adalah sebuah gugusan pulau yang masuk dalam Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain terdiri dari jumlah pulau yang banyak yakni kurang lebih 566 pulau, NTT juga terdiri dari banyak suku, agama,bahasa, budaya, etnis,dan kesenian yang berbeda-beda. Keanekaragaman ini merupakan kekayaansekaligus modal sosial yang jika dikembangkan akan menjadi sangat bermanfaat bagi perkembangan masyarakat NTT.
Musik etnik NTT sebagai salah satu kekayaan budaya memiliki varian musik yang berbeda-beda, baik dalam bentuk syair, melodi, ritme, maupun instrumen berdasarkanasal suku dan daerahnya. Menurut etnograf asal Belanda, J. Kunst,dalam bukunya Music in Flores, berdasarkan penelitian pada tahun 1930-an,di Flores sajaterdapat 200nyanyian dan 59 jenis intrumen yang berbeda. Selanjutnya Djony Teedens (kompas.com 21/12 2010) salah seorang seniman NTT, menyatakan ada ratusan jenisalat musik etnik NTT. Fakta kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa rasa musikalitas masyarakat NTT dapat ditemukan pada aktivitas keseharian seperti syukuran panen, menangkap ikan paus, upacara perkawinan dan lain-lain.
Namun di balik semua potensi kekayaan musik tersebut, keberadaan musik etnik NTT tidak mengalami perkembangan yang menggembirakan bahkan belum banyak dikenal oleh masyarakat NTT sendiri maupun masyarakat Indonesia dan dunia. Masyarakat NTT cenderung kurang meminati musik etnik karena dianggap ketinggalan zaman, tidak bernilai ekonomis dan iramanya tidak populer. Di sisi lain, masifnya arus musik populer menyebabkan musik etnik menjadi semakin terpinggirkan.
Untuk itusangat dibutuhkan gerakan nyatamelestarikan dan mengembangkan musik etnik NTT yang melibatkan semua komponen masyarakat NTTmaupun masyarakat Indonesia umumnya sehingga musik etnik NTT tetap mendapat tempat tersendiridalam balantika dunia musik kontemporer. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuka ruang-ruang ekspresi, aktualisasi dan apresiasi potensi diri masyarakat NTT selain ruang-ruang apresiasi yang sudah ada.
N-Motion (NTT Music Connection) adalah ruang yang kami pilih sebagai sebuahkomunitas masyarakat (musisi, pemerhati dan pencinta) musik NTT yang mau berekspresi, beraktuliasasi, mengapresiasidan menganimasi kegiatan bermusik sebagai fondasi gerakan membangun NTT di segala bidang.
Sebagai karya nyata, N-MOTION mengadakan pagelaran musik dengantema “Flobamora Simphony for Komodo : A cross cultural step toward the world music”. Pagelaran ini akan diselengarakan tanggal 15 oktober 2011 bertempat di Jatim Expo Internasioanal, Surabaya, Jawa Timur. Acara ini kami kemas dengan mempertemukan berbagai entitas persona dan musik lintas suku dan daerah di NTT untuk menjadi kekuatan bersama, suatu kekuatan yang melahirkan simponi keindahan yang berakar pada kebersamaan dalam keanekaragaman. Kegiatan ini melibatkan musisi-musisi NTT (di seluruh Indonesia dengan menampilkan lagu, ritme, instrumendari berbagai daerah di NTT). Acara ini dikemas dalam konsep pagelaran kolaborasi musik etnik dan musik kontemporer (orkestra) sebagai bentuk terbukanya ruang ekspresi terhadap perkembangan musik jenis lain.
Sehubungan dengan masuknya Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai nominator New 7 Wonders, N-MOTION mendedikasikan kegiatan iniuntuk mendorong masyarakat agar memiliki kecintaan dan terlibat aktif dalam upaya konservasi Taman Nasional Komodo dengan cara mengkampanyekan dan men-vote TNK sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia yang baru pada saat pagelaran musik ini diselenggarakan maupun sesudahnya. Kegiatan ini juga merupakan langkah sinergis yang dilakukan N-MOTION bersama gerakan lain yang memiliki visi serupa. (N_MOTION/Andre Yuris/Media dan Publikasi.
Update info : http://www.facebook.com/groups/nmotion?notif_t=group_activity