Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Selamat Jalan Sampai Jumpa

8 Maret 2018   15:48 Diperbarui: 8 Maret 2018   15:52 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kupikir aku akan pergi. Cuacanya sungguh menarik untuk bepergian. Udara kering yang setengah asap, setengah alami. Tak apa. Aku selalu siap jika harus pergi. Sebab aku hanya ingin pergi.

Aku akan pergi dan itulah tujuanku. Tenang, aku ingat kita sudah berpisah. Jadi aku tak akan mengunjungi rumahmu. Melainkan justru aku akan mendekati hal-hal yang membuatku jauh darimu.

Kau sudah kubebaskan bukan? Tak lagi seperti bayi kura-kura kecil yang kupelihara di dalam botol pasir. Kau kubebaskan.

Karena dulu aku memang mengambilmu dari alam, kini kukembalikan pula kau ke asalmu.

Dengan harapan... tak ada satu pun orang yang sanggup menghalangimu karena kini kau kubebaskan.

Tak ada yang baru di bawah langit. Waktu cuma siasat cuaca buruk yang berusaha menahan kita di antara tempat. Masa lalu dan masa sekarang. Aku pernah mendapatkan keduanya bersamamu. Namun setelah kita berpisah, aku sadar harus rela memilih salah satu dari mereka.

Dan hari ini, kurasa aku akan pergi. Maaf, aku tak membawa serta perlengkapan yang kubutuhkan untuk mengingat kenangan kita. Aku tak ingin membebani perjalanan sederhanaku untuk terus mengingatmu. Untuk terus berada di bawah bayang-bayangmu.

Sebab aku berharap, kelak jika suatu saat aku kembali, aku hanya ingin kembali dengan cara yang lebih baru.

Kau mungkin tak akan mengenaliku lagi sebagai sosok yang lama.

Namun itu tentu sebuah kemujuran, bahwa dengan sebab yang jelas, hidup ini adalah kepastian yang membuat kita beranjak mengambil keputusan.

Aku akan pergi, membisik murung ke dalam hatimu selama jalan. Sampai jumpa di masa depan yang lebih baru dan berlangsung lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun