Sebagai anak bangsa, Â manusia Indonesia, selayaknyalah kita semua harus resah dan bersedih melihat negeri tercinta ini kian hari kian tak jelas khususnya mengenai kebebasan beragama sebagaimana diamanatkan Konstitusi.
Intoleransi terus-menerus terjadi. Â Radikalisme terus dihembuskan kemana-mana. Bahkan ke sekolah dan anak-anak. Â
Intoleransi dan radikalisme tidak boleh diberi gizi dan oksigen sedikitpun agar tidak bisa hidup di Bumi Indonesia tercinta!
Jika intoleransi dan radikalisme dibiarkan hidup, Â dia akan mengoyak-ngoyak dan mencabik-cabik rajutan kebangsaan Indonesia, yang telah direbut kemerdekaannya dari para penjajah, Â dengan pengorbanan darah dan nyawa dari para pahlawan!Â
Kita, manusia Indonesia, Â para anak bangsa, Â yang sebagian besar masih sehat dan waras lahir dan batin, Â tentu tidak boleh berdiam membisu. Â
Kita harus bangkit, Â bersuara bersama-sama seluruh komponen bangsa, membantu dan mendukung pemerintah dalam menegakkan Konstitusi, demi untuk membangun nusa dan bangsa, Â yang telah ketinggalan jauh dari bangsa-bangsa lain.Â
Ketika bangsa-bangsa lain telah maju pesat, baik secara akhlak maupun fisik, Â sementara kita masih saling cakar-cakaran ribut tentang kehidupan beragama. Â
Ketika bangsa tetangga sudah memiliki transportasi massal MRT dan Monorel, Â kita baru bisa punya jalur busway yg padat, Â macet, Â dan sesak.Â
Mari kita bangkit, bersuara, Â dimulai dari Keluarga kita, Â suami, Â istri, Â anak-anak untuk mulai menghafali kelima sila Pancasila. Untuk ditanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kepala dan dada kita. Â
Untuk kemudian memahani nilai-nilai luhur Pancasila. Untuk dihayati dan diterapkan dalam hidup keseharian. Agar semua anggota keluarga kita tumbuh menjadi manusia Indonesia yg berjiwa Pancasilais.
Sebab, keluarga-keluarga nan kuat akan menciptakan negara yang kuat pula!Â
Mari, Â Sahabatku, Â kita memulai menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila pada keluarga kita, Â suami-istri dan anak-anak.Â
Mari, Â Saudaraku, Â kita berkultivasi nilai-nilai luhur Pancasila dalam diri kita.Â
Pancasila dirumuskan tidak oleh hanya seorang. Â Namun, banyak orang termasuk para ulama besar. Â Jadi, Â Pancasila itu sangat indah. Â Pancasila laksana Pelangi yang membentang indah berwarna-warni di atas langit Nusantara. Â Laksana aneka ragam suku dan agama serta budaya yg ada di Bumi Indonesia.Â