Mohon tunggu...
Andi Suwito
Andi Suwito Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang yang selalu maju

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar di Pagi Hari dari Sang Guru "Waktu"

18 November 2014   17:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:31 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

**##**
Tak selamanya guru harus berwujud manusia. Tak selamanya ilmu harus ada dalam mata pelajaran atau mata kuliah. Dalam keadaan apapun dan dalam waktu apapun ilmu dapat dicari dan didapatkan dari guru selain manusia. Keadaan seperti ini biasa dibilang sebagai pengalaman. Pada pagi 1 Oktober 2014 saya mendapat pelajaran yang sangat berharga dari guru waktu. Bagaimana waktu mengajarkanku tentang kedisiplinan. Dalam satuan menit dapat mengubah segalanya. Pagi ini kasusnya adalah ketika berangkat kerja. Saat sampai di gerbang stasiun waktu sudah menunjukkan pukul 07.46 WIB, sementara untuk masuk dalam stasiun butuh waktu kira-kira 2 menit. Dan keberangkatan kereta pagi ini adalah pukul 07.45 WIB, sudah dipastikan saya telat pagi ini.
Dan pelajaran kedua dari guru yang sama juga aku dapatkan pada suatu pagi (6 Oktober 2014). Kala itu mengenai komparasi antara waktu dengan uang. Setiap harinya aku akan mendapat kompensasi makan siang sebesar 25ribu, jika aku masuk kantor maksimal jam delapan, Jika lebih dari jam delapan, hanguslah kompensasi itu. Waktu itu aku keluar dari stasiun jam 07.55, sementara waktu yang diperlukan untuk jalan kaki dari stasiun ke kantor kurang lebih 10 menit. Jadi kalau aku memilih jalan kaki otomatis terlambat. Ketika sampai pangkalan Ojek, kucoba untuk melakukan strategi naik ojek agar bisa sampai tepat waktu. Ketika aku coba tawar ojek itu dengan harga goceng, si tukangnya ga mau dengan alasan ga bisa muter balik, padahal jaraknya kurang lebih cuma 500 m. Tukang ojeknya minta dengan harga 10ribu. dengan cepat aku ambil keputusan untuk tidak jadi naik ojek, karena uang yang aku persiapkan hanya goceng.
Sebenarnya kalau diperhitungkan secara matematis, yang rugi adalah saya. Misalkan aku mengiyakan naik ojek dengan harga 10 ribu aku masih untung 15 ribu. Baru sadar ketika melihat jam ketika saat masuk kantor sudah jam 08.05. Ya inilah pelajaran berharga yang akan jadi pertimbanganku kedepan ketika waktu mepet aku harus naik ojek agar ga telat, dengan catatan tarifnya adalah maksimal 10ribu, malah kalau bisa goceng aja. Ya itu nanti tergantung waktu yang ada...


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun