Mohon tunggu...
ANDI SETIAWAN
ANDI SETIAWAN Mohon Tunggu... Guru - yang saya tulis dan saya ucapkan itu buah pemikiran bukan paksaan

Kebebasan Berpendapat adalah kemerdekaan Pertama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peran Penting Pendidikan Karakter bagi "Kids Zaman Now"

20 Desember 2017   07:47 Diperbarui: 20 Desember 2017   12:17 6127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar proses penanaman karakter bagi Kids zaman Now (Dokpri)

Berdasarkan data tersebut menunjukan bagaimana realitas yang terjadi ditengah kehidupan masyarakat Indonesia yang menunjukan bagaimana generasi penerus bangsa tengah dalam permasalahan yang sangat serius dan membutuhkan perhatian yang sangat begitu besar dari segala aspek baik itu masyarakat maupun pemerintah yang menjalankan pemerintahan di negara ini. 

Tanpa menepis kemungkinan adanya faktor-fanktor lain yang dapat mempengaruhi generasi penerus bangsa tersebut untuk melakukan berbagai macam jenis perbuatan yang menyimpang dan sangat jauh dari nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat Indonesia secara umum. Faktor globalisasi yang membawa arus informasi sehingga sulit dibendung dirasa  mempunyai andil yang sangat besar terhadap berbagai kasus yang menimpa para generasi penerus bangsa tersebut.

Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena kualitas karakter bangsa menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. 

Erikson (1968) menurut Freud kegagalan penanaman keperibadian yang baik di usia dini akan membentuk pribadi yang bermaslaaha dimasa dewasannya kelak. Kesuksesan orang tua membimbing anaknya dalam mengatasi konflik keperibadian diusia dini sangat menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak  (dalam Masnur, 2011:35).

Usaha untuk membendung atau meminimalisir perkembangan arus globalisasi dapat dilakukan melalui jalur pendidikan salah satunya pendidikan karakter secara formal maupun non formal untuk menananmkan kembali nilai-nilai yang dapat menjadi pengangan generasi penerus bangsa tanpa harus tenggelam dalam arus globalisasi yang membawa dampak negatif bagi kehidupan mereka secara khusus dan kehidupan orang disekitar mereka secara umum. 

Seperti yang dikemukakan oleh ketua MPR Pak Zulkifli Hasan yang mengatakan era globalisasi tidak semuanya membawa efek positif, tapi ada juga dampak negatif. Karena itu, pembangunan karakter sangat penting untuk menangkal dampak negatif globalisasi di Indonesia. "Di tengah-tengah pengaruh global yang tak terbendung, tentu banyak juga dampak negatifnya," kata Zulkifli dalam acara The Third International Conference-Thoughts on Human Sciences in Islam (IC-Thusi) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2016). "Pembangunan karakter bangsa antara lain membangun etika bermasyarakat, adalah hal penting untuk membendung dampak negatif tersebut," 1               


Pendidikaan karakter akan memberikan pencerahan akan konsep free willdengan menyeimbangkan konsep determinisme, dalam praksis pendidikan. Pendidikan harus memberikan ruang yang luas kepada peserta generasi penerus bangsa untuk memilih. Pendidikan menekankan bahwa kebebasan itu satu paket dengan tanggung jawab yang harus dipikulnya. Apabila terjadi kesalahan dalam mengambil pilihan, apalagi bertentangan dengan etika dan norma universal, tanggung jawab dan sanksi yang harus diterimanya dengan lapang dada. Sehingga generasi penerus bangsa dapat mengakui dan meminta maaf atas memilih dan berkehendak.

 Secara teoritis pendidikan karakter memberikan angin segar bagi masa depan para generasi penerus bangsa, dengan adanya pendidikan karakter maka semua hal yang diakibatkan adanya globalisasi yang mengarah ke arah yang negatif dapat diminimalisir. Pendiidkan karakter akan menanamkan nilai-nilai karakter kebangsaan yang selama ini menjadi jati diri bangsa Indonesia. 

Nilai-nilai karakter kebangsaaan yang dimaksud diantaranya yaitu nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab (Kementerian Pendidiakn Nasional, 2012) Implementasi nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dapat dilaksanakan melalui proses pemberdayaan dan pembudayaan sebagaimana digariskan sebagai salah satu prinsip penyelengaraan pendidikan nasional. 

Proses ini berlangsung dalam tiga pilar pendidikan yaitu: dalam 1) sekolah, implementasi pendidikan karakter di sekolah dikembangkan melalui pengalaman belajar dan proses pembelajaran yang bermuara pada pembentukan karakter dalam diri siswa. 

Pendidikan karakter dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, dilaksanakan menggunakan pendekatan terintegrasi dalam semua mata pelajaran. 2) keluarga, keluarga merupakan hal yang terpenting dalam pembentukan karakter anak. Karena keluarga ibarat akar yang menentukan akan menjadi apa dan bagaimana seorang individu tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun