Di sini aku menyendiri, di seperdua malam, aku bersama bayanganku, yang tak kuasa aku memeluknya, ia pun tak pernah iri, atas diriku yang selalu saja menciptakan bayangan dengan rupa bentuk dengan satu warna, hitam.
Kami tidak saling mengejar, siapa yang tidur duluan, bahkan terkadang aku dipeluknya atau aku menindihnya, ia tak pernah sekalipun menegurku.
Aku suka bayangan, ia selalu setia, menjelma diri, bahkan terkadang mendahulukan, atau sangat jauh tertinggal.Â
Aku tak terburu-buru juga mengejarnya atau kembali meraihnyaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!