Isyarat jemari,
Duduk dekat jendela menyudut pada gedung tua tak berpenghuni ramai
Sejak masa pandemic, Pada angin tetap sepoi, Hatiku sujud
menggiring doa doa ke langit, Menjulang suci
Tangan tangan mengadah
Kelingking, jari manis beserta jempol bersatu
Perlahan dikelepak, disapu
Jatuh satu persatu, Jari jemari kembali bersaing
Kemari Meraih, kita menyatu agar Tuhan tahu
Isyarat warna,
Seperti takut atas takdirnya, Namun ia tak mencela
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!