Kegagalan komersial yang dialami oleh pembuatan ulang film "Snow White" dari Disney, yang mendapat ulasan negatif dan berkinerja buruk di box office, telah kembali memicu perdebatan di kalangan pecinta dan kritikus film.Â
Banyak suara yang menyatakan bahwa prioritisasi pendekatan sosial progresif, yang sering kali disebut "woke," pada film tersebut di atas kualitas konten dan daya tarik yang luas menjadi resep untuk bencana finansial yang terjadi.Â
Fenomena ini menjadi semakin relevan di era modern, di mana konsumen semakin memperhatikan nilai-nilai yang diusung oleh merek dan perusahaan, hingga memunculkan istilah "Go Woke, Go Broke".Â
Lantas, benarkah pendekatan "woke" pada film "Snow White" berkontribusi pada kegagalan komersial film tersebut?
Kontroversi Pemilihan Pemeran Utama dan Persepsi Publik
Pemilihan Rachel Zegler, seorang aktris keturunan Latin, sebagai pemeran utama dalam film "Snow White" menjadi pemicu utama dari gelombang kontroversi yang signifikan.Â
Sebagian besar kritik awal berpusat pada ketidaksesuaian rasial dengan deskripsi tradisional karakter Snow White sebagai seseorang yang memiliki "kulit seputih salju".
 Tokoh-tokoh konservatif dan banyak pengguna media sosial mempertanyakan keputusan Disney untuk memilih aktris dengan latar belakang ras yang berbeda untuk peran yang secara ikonik diasosiasikan dengan ras Kaukasia.Â
Zegler sendiri menanggapi kontroversi ini dengan membela perannya, menyatakan kebanggaannya sebagai "putri Latin" dan menyoroti popularitas karakter Snow White di negara-negara berbahasa Spanyol.Â
Dia juga menjelaskan bahwa film tersebut akan memberikan konteks naratif baru untuk julukan "kulit seputih salju," menghubungkannya dengan badai salju yang terjadi saat kelahirannya, yang melambangkan ketahanan dari sosok karakter Snow White. Namun, penjelasan ini tidak sepenuhnya meredakan kekecewaan sebagian penonton yang merasa bahwa perubahan mendasar pada representasi visual karakter ikonik sangat tidak dapat diterima. Ekspektasi yang telah tertanam selama beberapa dekade terhadap citra Snow White membuat perubahan ini menjadi titik gesekan utama bagi banyak orang.