Â
Pada kenyataannya, manusia adalah makhluk sosial dan individual yang selalu berusaha untuk memahami apa yang mereka lihat dan rasakan. Mereka selalu mempertanyakan diri mereka sendiri, orang lain, tempat mereka tinggal, alam semesta, dan Tuhan. Filsafat mengatakan bahwa semua hal dimulai dengan sebuah pertanyaan dan diakhiri dengan sebuah pertanyaan yang tampaknya tidak memiliki jawaban tentang hal-hal yang mereka alami dalam hidup mereka. meskipun kata "filsafat" sering didengar, banyak orang tidak benar-benar memahami arti sebenarnya.
Filsafat adalah inti dari segala pengetahuan, itulah tempat ilmu pengetahuan pertama kali muncul dan menjadi bagian integral dari perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Yunani telah lama mempercayai mitos seperti gerhana matahari dan bulan, yang mereka anggap sebagai akibat dari tidur para dewa. Ini adalah sumber filosofi Yunani.
Kata Arab "Falsafah" berasal dari kata yunani "Philos" dan "Sophia", yang masing-masing berarti cinta dan kebijaksanaan. Olah karena itu, filsafat dapat diartikan secara umum sebagai cinta yang mendalam terhadap kebijaksanaan.
Berdasarkan kata Yunani "philos", yang berarti "cinta", dan "sophia", yang berarti "kebijaksanaan", kata kerja "filosoftein", yang berarti "mencintai kebijaksanaan", belum mencapai arti sebenarnya dari filsafat karena "mencintai" masih dapat dilakukan secara pasif. Meskipun demikian, istilah "filosoftein" memiliki kualitas aktif (The Liang Gie: 1991).
Namun demikian, filsafat juga merupakan teknik penalaran kontemplatif yang digunakan oleh manusia untuk mencapai keyakinan yang mereka cari. Filsafat adalah kumpulan sistem pemikiran dan teori yang mendorong manusia untuk mencari pengetahuan yang lebih mendalam,Pencarian pengetahuan mendalam ini adalah upaya manusia untuk menemukan eksistensinya.
Berfilsafat sendiri adalah pekerjaan yang membutuhkan penalaran dengan ciri-ciri tertentu. Salah satu dari karakteristik tersebut adalah radikal, sistematis, dan universal. Radikal berarti mendalami hingga ke akar-akarnya, dan sistematis berarti berurutan dan saling terkait.
Semua orang harus mencintai ilmu pengetahuan karena itu adalah kompas yang membimbing mereka menuju kebenaran. Oleh karena itu, "cinta kebenaran" sebenarnya adalah cinta terhadap tindakan manusia yang seharusnya dilakukan, karena manusia memiliki akal budi, hasrat untuk mencari dan menemukan kebenaran harus dipelihara dan dijaga, Peradaban telah lahir dari hasrat ini.
Pada Sejarah filsafat, filsuf terkenal Sokrates Adalah orang pertama yang menggunakan istilah "filsafat" Ketika dia mengajarkan topik tentang pengetahuan manusia. Sebenarnya, sebelum Sokrates, ada kaum Sofis, sekelompok orang terpelajar yang secara teratur terlibat dalam perdebatan dengan argument logis. Pada akhirnya, istilah "Sofis" digunakan untuk merujuk pada para cendekiawan yang tergabung dalam komunitas terpelajar Yunani pada saat itu. Namun, Sokrates menghilangkan istilah "terpelajar" dengan rendah hati dan bijaksana untuk menghindari kesalahpahaman yang terkesan elitis. Ia berpendapat bahwa istilah "filsuf" lebih tepat karena tidak terkesan menggambarkan keangkuhan seorang terpelajar.
Karena fakta bahwa Aristoteles sendiri jarang menyebut dirinya sendiri sebagai seorang filsuf, istilah "filsuf" sendiri masih diperdebatkan dikalangan cendekiawan. Banyak filsuf telah memberikan definisi mereka sendiri untuk istilah ini. Misalnya, Plato ( 427-347 SM), seorang filsuf Yunani yang terkenal dan murid Sokrates, mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang segalanya. Al-Farabi adalah seorang filsuf terkenal di dunia Islam yang hidup pada tahun 950 M. Dia dianggap sebagai guru kedua dalam filsafat islam dan berjuang untuk mencapai kebenaran hakiki. Sebaliknya, Ibnu Sina mendefinisikan filsafat sebagai "pengetahuan yang ada", dan tujuan utamanya adalah menemukan kebenaran yang sebenarnya. Thomas Hobbes (1588-1679) berusaha mendefinisikan filsafat sebagai cara untuk menjelaskan bagaimana perubahan terjadi dan apa yang terjadi. Definisi di atas menunjukan bahwa para akademis berbeda-beda mendefinisikan filsafat.
Referensi