Mohon tunggu...
Andi Prayono
Andi Prayono Mohon Tunggu... Jurnalis - Writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendorong Transformasi Melalui Budaya Digital

21 Desember 2023   19:00 Diperbarui: 21 Desember 2023   19:42 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hasil kolaborasi antara manusia dan teknologi menghasilkan suatu tatanan baru khususnya pada budaya di Era Digital. Proses digitalisasi menuntut setiap orang untuk bersiap menghadapi transformasi digital, dan pandemi COVID-19 telah mempercepat perubahan budaya digital di masyarakat sehingga aktivitas sehari-hari masyarakat semakin bergantung pada teknologi informasi. Meski demikian, perubahan budaya digital yang semakin intensif harus segera dihentikan melalui program penguatan literasi digital.  Pandemi COVID-19 belum tergolong dalam proses transformasi digital karena telah mendorong penggunaan sistem kerja jarak jauh,  konferensi video, dan peningkatan kapasitas jaringan.  Teknologi informasi telah memfasilitasi terciptanya budaya digital yang lebih dinamis. Budaya digital telah mengubah budaya tradisional, mendorong bentuk-bentuk ekspresi kreatif baru, dan membuka perspektif baru mengenai komunikasi antar budaya.

Budaya digital merupakan hasil Revolusi Industri 4.0 dan pemanfaatan teknologi dan Internet oleh masyarakat untuk berinteraksi, bertindak, berpikir, dan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Budaya digital merupakan prasyarat dalam melaksanakan transformasi digital, karena menerapkan budaya digital berarti mengubah pola pikir agar mampu beradaptasi dengan perkembangan digital. Perkembangan budaya digital sangat ditentukan oleh pengetahuan masyarakat dan kemampuan  teknologi. Teknologi informasi telah memfasilitasi terciptanya budaya digital yang lebih dinamis. Budaya digital juga telah mentransformasi budaya tradisional, mendorong bentuk-bentuk ekspresi kreatif baru, dan membuka perspektif baru mengenai komunikasi antar budaya.

Perkembangan teknologi digital akan mewujudkan masyarakat digital  dan memberikan kontribusi terhadap perkembangan masyarakat suatu negara. Untuk mengimbangi kemajuan teknologi digital selama beberapa dekade terakhir, Jepang mencetuskan gagasan Society 5.0. Society 5.0 akan memprogram seluruh objek dan sistem yang terhubung di dunia maya menggunakan analisis kecerdasan buatan dengan kemampuan canggih yang memberikan umpan balik kepada orang-orang di ruang fisik.

Ada tiga aspek dalam membangun budaya digital. Berpartisipasi dalam bagaimana masyarakat berkontribusi pada tujuan bersama, lalu bagaimana masyarakat mengubah budaya lama menjadi budaya baru yang lebih berguna, dan kemudian menggunakan apa yang ada sebelumnya untuk menciptakan budaya baru adalah dengan menciptakan sesuatu.

Proses transformasi digital sendiri telah melahirkan banyak peraturan baru, antara lain: Pertama, cara berpakaian masyarakat saat ini  lebih modern dan dapat mempengaruhi berbagai kelompok, banyak di antaranya dipengaruhi oleh budaya, yang paling sering terlihat di media sosial. Yang kedua adalah perubahan gaya hidup. Dengan bersentuhan dengan informasi di media sosial, gaya hidup dan kelompok mulai berubah tanpa kita sadari. Ketiga, perubahan gaya bahasa mulai menarik perhatian.

Hal ini menciptakan cara-cara baru bagi manusia untuk berinteraksi, bertindak, berpikir, dan berkomunikasi sebagai manusia dalam lingkungan komunitas. Perkembangan budaya digital sangat memerlukan penguasaan  ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan budaya dalam budaya digital pertama-tama harus dikelola dengan  memahami hakikat budaya digital. Masyarakat umum memahami transformasi digital tidak hanya secara teknis namun juga psikologis. Sebab budaya digital perlu dipahami secara kolektif, bukan individual. Dengan memperkuat budaya digital, kami berharap dapat memperkuat saling pengertian di tingkat masyarakat dan terus mengedepankan etika di ranah digital.

Pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, pariwisata, penanggulangan bencana, bahkan industri perekonomian nasional akan menjadi jauh lebih baik dan canggih di masa depan jika bertransformasi ke dalam sistem digital. Kami akan menyadari pentingnya transformasi digital bagi negara di masa depan. Bagi Indonesia, transformasi digital dan pematangan teknologi digital akan memungkinkan perluasan wilayah di seluruh kepulauan Indonesia, sehingga kesenjangan digital semakin dekat dan seluruh pulau dapat menikmati kemudahan layanan publik yang mudah diakses secara digital di seluruh bidang pemerintahan.

Literasi digital yang diperlukan dalam menghadapi era society 5.0.

Kecakapan digital, membahas peran teknologi informasi dalam perusahaan dan dunia kerja.

Keamanan digital yang membahas tentang phising. Beberapa cara menghindari phising, yaitu menjaga data pribadi, menghindari diri mengklik tautan, teliti dalam membaca informasi, meningkatkan kemanan data, dan berhati-hati di internet.

Etika digital, yaitu adalah serangkaian aturan dan prosedur yang dibuat untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh penggunaan teknologi digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun