Mohon tunggu...
Andi Kurnia
Andi Kurnia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sedang menuntut Ilmu di Ibu Kota.. Yakin Usaha Sampai.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Catatan Seorang PNS

9 Oktober 2014   07:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:47 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan Seorang PNS
Selamat malam pemirsa..saya ingin menuliskan beberapa curhatan teman saya (VE) bisa di bilang kakak saya, yang kebetulan sebagai seorang PNS di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
Berawal dari status BBM saya "Gerhana Listrik" VE teman saya itu mengomentari " baru dengar ada gerhana listrik" saya jawab "kita buat gerhana baru aja mba' saya sambil ketawa..", status saya itu terinspirasi dari gerhana bulan pada malam ini (8/10/2014), maklum di dunia maya agak sedikit heboh membicarakan tentang gerhana tersebut. Gerhana bulan malam ini di sebut blood moon (Bulan Darah) karena bulan itu dalam penampakannya merah bak darah, saya tidak bisa menjelaskannya lebih terperinci, karena bukan ahlinya.hehe....Abis bercanda tentang status yang di pandang aneh oleh mba' VE tiba-tiba beliau bertanya,inilah isi percapakannya:
Mba' VE : Gimana caranya ya kita bs bertahan dengan sikap idealis kita
Saya : Simple, jgn terjebak pragmatisme aja mba', saya jawab seadanya saja.
Mba' VE : Tapi dengan sikap tsb kita dinilai org jahat judes pemarah bla bla bla.apa mbak harus tetap bertahan.atau harus sedikit melonggarkan prinsip mbak, Mbak orgnya ngak bs pura pura. klu ngak senang ama bos yaa muka tu klu ketemu ditekuk seribu hehehe
Saya :Iya, yg penting krja profesional aja mba'. Yg bukan domain qta biarin ajalah.Gak perlu mrh2, ngapain juga pura2, klo di kantor org sudh terbiasa salah iya qta ngapain ikut salah, krja kita aja yg di benarin.Gak perlu urus krja org.Itu lebih dr cukup jaga idealisme qta.Krna kntor ya sm2 tau lah bobrok nya gmn sistem birokrasinya.Butuh sentuhan tangan tuhan bru bisa lurus org2 di kantoran itu.hehe
Mba' VE : Kalau marah marah itu memang salah satu taktik mbak spy org takut macam macam ama mbak...jadi krn itu klu ada org yg mau urusan macam macam dgn mbak mrk sdh takut duluan hahahaha.Sampai sampai pak kadis bilang klu guru guru takut ama mbak hahaha.Tapi itu salah juga yaa.Soalnya ada efek negatif juga.Jadi harus gimana yaa ? Antara idealisme dan godaan tuk maju sering bertentangan dibatin. sedangkan kita tahu tuk.maju zaman skrg harus mengorbankan sesuatu bahkan idealis itu sendiri.
Saya: Lebih baik tidak maju drpd nabrak nurani.emang malaikat mungkar dan nakir nanyain jabatan n pangkat,Trus mungkar dan nakir nanyain kenapa kmu krja gak pakek maju2.hehe..Klo gaji hari ini masih cukup untuk makan hari esok kenapa mesti nabrak nurani, mngorbankan idealisme.Itu saja "ukbal nasihati hazihi..kyak ustad kan.hehe
Mba' VE: Iya ya yg ditanya malaikat apakah shlt dan zakatmu maju atau ngak.Iya ustad...moga jadi ustad mabrur :D
Begitulh petikan percakapan dan dialog kami, kita tahu bahwa suasa kerja di kantor pemerintahan bagaimana runyamnya,bukan hanya runyam tapi masih ada praktik-praktik yang mengarah kepada Korupsi. Kemudian reformasi birokrasi yang di wacanakan hanya ada dalam sepanduk-spanduk belum menyentuh yang paling dasar yaitu reformasi moral para pegawainya, meminjam istilah pak Jokowi revolusi mental.
Spanduk-spanduk reformasi birokrasi berganti seiring dengan bergantinya Kepala Daerah atau Kepala Dinas, begitulah penampakannya kira-kira.Saya salut sama mba' VE yang mencoba mempertahankan idealismenya sementara temen-temen yang lainnya mencibir. Kita harus sadari bahwa nilai idealis itu sangat mahal harganya, karena idealis menyentuh kepada ranah keyakinan yang kita anut. Yakinkan hati bahwa tuhan juga menilai apa yang kita kerjakan jika baik akan di nilai sebagai kebaikan, seberat zarrahpun tuhan akan membalasnya,begitupun sebaliknya..(Q.S.Al-zalzalah:7-8) 
Wallahu A'lam Bisshawab

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun