Mohon tunggu...
andik irwanto
andik irwanto Mohon Tunggu... Freelancer - ini adalah akun kedua coz akun pertama lupa password

No drugs no smoke,

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nikmatnya Seduhan Kopi Khas Bali di Balico Cafe

26 Maret 2021   14:40 Diperbarui: 26 Maret 2021   14:42 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketapels di Balico Cafe (dok. Ketapels)

Sebagai pecinta kopi yang masih amatiran, mengunjungi sebuah kedai kopi masihlah jarang. Alasannya ya karena menikmati kopi bagi saya lebih asyik sendiri. Setidaknya itu yang terbiasa saya  lakukan. Makanya saya memilih ngopisetengahgelas.com untuk menamai blog pribadi. Meski isinya gado-gado.

Nyeduh kopi di pagi hari sebagai pengganti sarapan, duduk di balkon menikmati suasana dan udara pagi yang masih seger. Tepat saat matahari baru memanaskan dirinya. Tentu sambil scrolling medsos, beranda youtube dan berita terkini. Mungkin begitu cara menikmati kopi pagi khas milenial, menurutku.

Apakah dengan begitu saya menolak ngopi bareng di luar?! Tentu tidak. Beda lah menikmati kopi sendiri dan rame-rame itu. Kontrasnya adalah menikmati kopi sendiri itu emang buat me time dan kontemplasi diri, atau temen ngejob di samping laptop. 

Sementara ngopi ramaian ya ngopi untuk bersosialisasi, ngumpul bareng temen dan berdiskusi perihal apapun termasuk referensi kopi yang disukai.

So, ketika tempo hari dapet undangan dari Kompasiana Tangsel atau Ketapels untuk mengunjungi sebuah kedai kopi atau Cafe di bilangan Gaplek Tangsel ya ayuuk aja. Inilah saatnya ngopi bersosialisasi versi gue. 

Lalu apa yang saya dapet? Lets go! Nikmatnya seduhan kopi khas Bali di Balico Cafe.


Sejarah Balico Cafe

Kedai kopi tersebut bernama Balico Cafe. Nama Balico secara ga langsung memang Bali Coffee dikarenakan background founder dan asal usul cafe ini emang dari Bali. 

Maka tidak heran mulai dari desain tempatnya ada unsur Balinya. Di antaranya kain kotak-kotak hitam putih yang diikat dan membungkus di tiang. Ataupun warna hitam putih pada mejanya.

Balico Cafe ini sering juga disebut Rumah Salaka, diambil dari nama yayasan hindu di Bali. 

Namun alasan yang paling utama karena memang Balico Cafe ini selain ownernya orang Bali yang mana  pasokan amunisi kopinya memang didatangkan langsung dari Bali. Sejarah Balico Cafe ini juga tak jauh-jauh dari ownernya yaitu Ibak, sapaan akrabnya.

Ibak, Owner Balico Cafe (dok. Ketapels)
Ibak, Owner Balico Cafe (dok. Ketapels)

Bagi Ida Bagus Kresnawan atau Ibak kopi adalah sejarah dan warisan luhur turun temururn dari kakeknya, yang punya kebun kopi dan tentu sebagai petani kopi pastinya. Dari jenis Robusta dari Pupuan hingga Arabica dari daerah Kintamani. Itulah mengapa Balico Cafe ini menjual kopi dengan cita rasa Bali.

Maka estafet perkopian di keluarganya ya salah satu cara melestarikannya lewat Balico Cafe ini. Dimulai dari kakeknya yang bertani kopi kemudian ia sendiri membuka kedai atau kafe Balico. Tentu dalam bayangan saya tidak mudah bergulat kopi di seputaran aau pinggiran ibu kota begini.

Makanya tidak heran sepak terjangnya dalam proses membuka Balico Cafe ini melalui pasang surut dari awalnya membantu senior dalam kedai kopi berujung pecah kongsi, so berdiri deh Balico Cafe. Singkatnya seperti itu.

Berbekal dari pengalama dan pemahamanya meracik kopi, akhirnya sang owner meracik kopinya sendiri dengan main di kopi Bali. Lalu apa saja sih yang disuguhkan dari Balico Cafe dengan kopinya ini?

Menu Balico Cafe

Seperti pada kedai kopi pada umunya, Balico Cafe menyediakan olahan kopinya dalam dua jenis kopi yaitu Robusta dan Arabica. 

Jenis kopi ini tentu sudah tak asing kan di telinga kita, namun yang menjadi ciri khas dari cafe atau kedainya yaitu daerah asal kopi tersebut. Meski sama-sama robusta dan arabica, asal mana kopi tersebut di tanam juga membedakan rasanya.

Nah kopi dari Balico Cafe ini berasal dan diambil langsung dari petani kopi di Bali sana. Untuk jenis robusta diambil dari daerah Tabanan yang kebetulan dipanen dari kebun sendiri. 

Sementara jenis arabica didatangkan dari petani kopi daerah Kintamani. Selain racikan dari dua daerah tersebut, Balico Cafe juga meracik dari kopi tetangga. Dalam artian kopi selain dari dua daerah tersebut.

Penasaran kan menu kopi apa saja sih yang diracik di Balico Cafe ini? Aneka menu racikan kopi tersedia di sini yang khas dan kental nuansa Balinya. Saking banyaknya saya malah bingung pilih yang mana dan perbedaanya. 

Umumnya menu kopi di sini disesuaikan dengan usia dan komposisinya. Pokoknya ada nuansa Balinya dari segi nama-nama menunya.

Ada Balicoffee sebagai menu khas kopi dengan racikan Balinya. Ada kopi Gungkak yang umumnya cocok untuk kalangan tua atau kakek. Nah, karena saya itungannya masuk generasi milenial maka saya ditawari kopi Latte Gus Alit yang kebetulan emang diracik untuk seusia-usia saya.

Untuk kalangan remaja dan muda masih ada pilihan kopi lainnya selain Latte Gus Alit tadi. Di antaranya Latte Nak Cenik, Latte Den Ayu dan Latte Bligung. 

Namun jika ingin mencoba jenis kopi lainnya bisa nyicip kopi Piccolo, Cappuccino ataupun Kopi Tubruk. Atau rasa Affogatto yang diracik dari perpaduan espresso dan ice cream.

Bisa dibilang dengan berkunjung ke Balico Cafe ini saya jadi sedikit teknik atau formula dalam meracik kopi seperti apa. Kenapa ada istilah kopi latte, cappuccino, affogatto, americano dst. 

Pada dasarnya kopi diracik dari perpaduan jenis kopi robusta dan atau arabica kemudian dicampur komposisinya dengan espresso, susu dan ice cream. Perpaduan jenis kopi dan 3 komposer tadi menjadi racikan kopi dengan cita rasa masing-masing.

Menu Racikan Kopi Balico Cafe (dok. pribadi)
Menu Racikan Kopi Balico Cafe (dok. pribadi)

Saya tidak kompeten menjelaskan detil teknisnya bagaimana, tetapi lebih jelasnya simak aja pada photo di tulisan ini. 

Oh ya selain mengandalkan kopi sebagai menu jualannya, Balico Cafe juga menyediakan menu pendamping perut yang mengenyangkan pada umumnya, kok. Ada singkong keju, singkong sambel, mie ayam, sate, nasi goreng, ayam geprek dst. Karena selain kopi konsep di tempat ini juga berkolaborasi dengan UMKM makanan lain.

Sementara untuk jam operasional Balico Cafe, buka di weekend jam 09.00-02.00 dan weekday jam 08.00-24.00. Selain itu malam minggu menjadi sempurna kalau mengajak pasangan ataupun temen nongkrong karena ada pertunjukan live music khusus weekend. 

Makanya jam operasionalnya bisa sampai jam 02.00 dini hari. Atau kalau mau mengadakan acara sambil menikmati kopi, Balico Cafe juga mengakomodir lho. Entah komunitas menulis, motor dan stand up bisa tampil di sini. Kerjasamain aja deh pokoknya.

Oh ya lupa selain menjual menu kopi dengan racikan khas Balinya, di Balico Cafe juga bisa membeli kopi dalam bentuk bijian (bean) ataupun kopi yang sudah roastingan (roasted) serta kopi langsung dalam bentuk bubuk.  Gimana udah siap ngopi di Balico Cafe?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun