Kolaborasi Akademik dan Pesantren
Kegiatan kunjungan ini berlangsung interaktif. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat langsung proses pengolahan sampah di Rumah Edukasi KPS. Mereka menyaksikan bagaimana sampah organik diubah menjadi biogas yang digunakan untuk keperluan dapur pondok, serta pengolahan sampah nonorganik menjadi ecobrick yang bermanfaat untuk keperluan konstruksi sederhana.
Pesan Penting: Lingkungan Sebagai Investasi Iman dan Ekonomi
Dalam penutupan acara, Andika Muhammad Nuur berpesan bahwa menjaga lingkungan tidak bisa hanya mengandalkan teknologi atau kebijakan, tetapi harus dimulai dari hati dan nilai iman. "Setiap botol plastik yang kita selamatkan, setiap sisa makanan yang kita olah, adalah bagian dari ibadah kita untuk merawat bumi," tuturnya.
Kunjungan dari UIN Raden Mas Said Surakarta ini menegaskan bahwa dunia akademik dan dunia pesantren memiliki visi yang sama dalam membangun peradaban hijau --- sebuah masa depan yang berkeadilan ekologis dan bernilai spiritual.
Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan cendera mata dari pihak kampus kepada Krapyak Peduli Sampah sebagai bentuk apresiasi dan harapan agar kolaborasi lintas lembaga ini terus berlanjut.
Melalui kegiatan seperti ini, Krapyak Peduli Sampah semakin menunjukkan bahwa pesantren bukan hanya tempat mencetak ulama, tetapi juga pusat inovasi sosial-ekologis yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan bumi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI