Mohon tunggu...
Andika NugrahaFirmansyah
Andika NugrahaFirmansyah Mohon Tunggu... Guru - Aktif di Sokola Sogan, Komunitas Belajar berbasis minat dan bakat.

Seorang pembelajar yang berteman dengan anak-anak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pendidikan Rhizomatik: Memunculkan Imunitas Kognitif di Masyarakat Menjelang Pemilu

8 November 2023   12:18 Diperbarui: 8 November 2023   12:18 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Penulis

Akhir-akhir ini, di sekitar saya, mungkin juga di sekitar Anda ada saja orang yang tiba-tiba berbuat baik. Menawarkan bantuan ini dan itu. Mungkin tawarannya akan lebih besar jika Anda memiliki banyak teman, memiliki pengaruh atau bisa mendatangkan sekumpulan orang. 

Namun, jangan kaget jika suatu saat orang yang menawarkan bantuan itu ternyata wajah dan namanya bisa Anda temui di perempatan jalan, di belakang angkot, di pohon-pohon pinggir jalan, jembatan atau di tiang listrik yang biasanya ditempeli iklan sedot wc itu.

Bukannya tidak bersyukur karena mereka mau berbuat baik, tapi kok ya kenapa nongol tiba-tiba dan lima tahunan sekali? Sangat disayangkan sekali. Andai saja orang-orang ini munculnya tiap hari, masyarakat pasti akan senang sekali dan banya masalah yang bisa diselesaikan bersama. Tapi tak apa, masyarakat juga sudah paham dan senang juga. Momen pemilu seperti ini, mumpung ada yang mau shodaqoh.

Pernah suatu saat saya berdebat dengan ibu-ibu yang sedang mengumpulkan KTP untuk disetorkan.

"Sak KTP saiki piro ke, Bu?"

"Seket Le. Piye nduwe KTP piro? Kene setorke neng nggonku."

"Ya Allah, seket nggo limang tahun yo. Setahun sepuluh ewu berarti."

"Yo kui jaremu. Seket ewu nggo cah nom ke paling sedelok tok. Entuk kopi karo kentang goreng neng kafe. Lha nggo ibu-ibu kui blonjo seminggu. Nggo mangan sak omah. Nggo nyambung urip seminggu. Cah nom mono, ora ngerti rekosone nggolek duit nggo makani anak!"

Saya hanya diam setelahnya. Kemudian pamit undur diri. Percakapan yang singkat padat dengan kesan mendalam yang ditinggalkan.

Di lain kesempatan, sebagai founder sebuah komunitas belajar gratis yang bergerak di pendidikan masyarakat, Saya menerima undangan seminar pendidikan politik yang diadakan oleh Bijak Memilih dan LKKP. 

Tema kegiatannya Anak Muda untuk Politik, Siapakah Kamu? Ketika melihat daftar undangan, saya cukup kaget karena undangan lainnya ditujukan kepada Universitas, beberapa aktifis mahasiswa dan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun