Mohon tunggu...
Andika Bagus
Andika Bagus Mohon Tunggu... Dosen - Adalah seorang penulis media masa

Penulis artikel media masa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Dosen UM Kembangkan Lintasan Hoverboard di Area Perkemahan Bedengan sebagai Wahana Wisata Sehat Desa Selorejo Malang

9 November 2021   06:04 Diperbarui: 9 November 2021   06:07 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bidang pariwisata di Indonesia jaman kini menjadi salah satu andalan pemeritah sebagi penghasil devisa negara . Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2019 jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia Mencapai 1,03 juta kunjungan naik 26,58% dari tahun sebelumnya . Melimpahnya kekayaan alam dan potensi sumber daya alam yang ada membuat setiap daerah di Jawa Timur mulai berkembang pesat dan menunjukan keunggulannya di tiap-tiap sektor. 

Terutama banyaknya potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Malang Jawa Timur yang kini sudah mulai menampakkan eksistensinya di bidang pariwisata lokal nasional. Melimpahnya kekayaan alam dan potensi sumber daya alam yang ada membuat setiap daerah di Jawa Timur mulai berkembang pesat dan menunjukan keunggulannya di tiap-tiap sektor. 

Terutama banyaknya potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Malang Jawa Timur yang kini sudah mulai menampakkan eksistensinya di bidang pariwisata lokal nasional. Kabupaten Malang merupakan kawasan pegunungan tinggi yang terletak di bagian selatan Jawa Timur. Dengan luas wilayah sekitar 2977,05 km2, kabupaten malang terbagi menjadi 33 kecamatan dan 378 desa dengan jumlah penduduk mencapai 2.544.315 jiwa.

Kabupaten Malang merupakan kawasan pegunungan tinggi yang terletak di bagian selatan Jawa Timur. Bumi perkemahan Bedengan terletak di kecamatan dau tepatnya di desa Selorejo ini tepatnya di Jl. Raya Selokerto, Godehan, Selorejo, Kec. Dau, Malang, Jawa Timur. Area bedengan memiliki luas lahan sekitar 11,9 hektar persegi. 

Setiap bulannya, jumlah pengunjung yang datang tidak kurang dari 6000 orang. Pada area tersebut, jumlah tenaga kerja yang terlibat sekitar 20 orang yang meliputi penjaga parkir, tukang bersih-bersih, petugas keamanan, hingga beberapa pedagang kaki lima. Secara pemasukan ke desa, omzet yang dihasilkan kurang lebih 30 juta/bulan. Wisatawan berasal dari wilayah jawa timur sebagian kecil dari luar Jawa Timur.

Sesuai dengan bidang dari sebagian besar tim pelaksana PNBP tahun anggaran 2020 yang diketuai oleh Dosen dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, Andika Bagus N.R.P. M.Pd. serta dibantu oleh para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata, maka disepakati dikembangkan teknologi self balancing smart scooter sebagai wahana wisata sehat. 

Teknologi self balancing smart scooter merupakan sebuah skuter roda dua bertenaga baterai. Benda ini terdiri dari dua landasan kaki kecil yang diapit oleh dua roda. Landasan skuter swaimbang menggunakan teknologi sensor giroskop, sehingga pengguna alat ini harus mengarahkan kemiringan kaki dan badannya untuk menggerakkan benda ini.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Proses pembangunan dimulai pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober. Tidak hanya para pekerja pembangunan namun warga sekitar juga sangat antusias. Kegiatan pembangunan dilakukan oleh 5 orang tukang dibantu 2 orang warga sekitar. Pembangunan sirkuit sepanjang 100 meter dengan pola yang bervariasi. Mulai dari variasi jalan lurus, jalan berbelok, hingga jalan zigzag dirancang agar sirkuit yang dibangun memiliki tinggat level kesulitan yang berbeda-beda. Tahap selanjutnya yaitu uji coba teknologi Self Balancing Smart Scooter dan uji coba kerataan sirkuit Self Balancing Smart Scooter. Pengujian teknologi dan sirkuit dilakukan oleh tim pelaksana pengabdian. 

Pengujian dilakukan untuk mengevaluasi kerataan dan tingkat variasi level dari sirkuit yang telah dibangun. Pada tahap uji coba, lintasan (sirkuit) dicek terkait kerataan dan kelayakan digunakan. Pengecekan dan pengujian juga dilakukan agar pengguna (wisatawan) merasa aman dan nyaman saat menggunakan teknologi Self Balancing Smart Scooter. 

Hal itu dikarenakan sasaran dari wahana ini yaitu anak-anak. Meskipun tidak menutup kemungkinan untuk digunakan orang dewasa. Pada kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan, hasil dari kegiatan ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan kegiatan sejenis. Diharapkan aspek yang diberi solusi lebih banyak, sehingga akan lebih membawa dampak signifikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun