Mohon tunggu...
andika
andika Mohon Tunggu... Administrasi - Pria biasa

hanya orang biasa, bukan siapa siapa juga\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Orang Jakarta Kapan Tidurnya?

28 Januari 2014   07:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:24 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13908694211847610455

Orang Jakarta Kapan Tidurnya? Terus terang saya sejak masih tahun tujuh puluhan sudah menjadi penduduk Jakarta, walaupun tidak lahir di Jakarta. Ketika masih kuliah dulu saya berdomisili di Jakarta Pusat, tepatnya di kawasan Salemba, jadi tahu lah ada "Soto Kaki  Sapi" enak dan sekaligus "Jamu Mencos" yang terkenal sampai hari ini di Salemba Tengah, karena sering makan soto kaki sapi yang ramai itu paginya dan minum jamu malamnya. Ada jamu khusus untuk kaum lelaki, Jakarta - Cirebon, hehe [caption id="attachment_308693" align="aligncenter" width="511" caption="Banjir Jakarta Januari 2013 yang membuat rasa khawatir di Januari 2014, foto asli milik andika"][/caption] Setelah selesai kuliah dan langsung kerja di awal tahun delapan puluhan, saya mulai merasa malu ikut Om saya di kawasan Salemba itu, saya cari rumah kos di Jakarta Barat, eh enggak tahunya di rumah kos itu punya anak empat, satu lelaki  yang paling besar, dan tiga beradik perempuan. Ketika pergi kerja masih menggunakan sepeda motor di awal tahun delapan puluhan itu, anak bungsu tempat kos itu si nona cilik yang badanya tinggi, sering juga ikutan membonceng ke sekolahnya di Jelambar yang tidak begitu jauh dari rumahnya, eh tahu tahunya ketika si nona cilik anak kelas 2 SMP ikut jalan dengan kakaknya suatu sore dia ditawai oleh produser air minum botol yang belum banyak seperti sekarang waktu itu, baru satu kayaknya ( tahu kan merek apa itu ) ternyata dari iklan air minum botol itu lama lama si gadis kecil malah jadi bintang sinetron dan bintang film, hahahahahaha. Untungnya lagi ketika si gadis kecil sudah mulai terkenal dan main film bersama Warkop, saya menikah di kampung saya masih kos di rumah gadis cilik yang sudah mulai terkenal itu, si bintang film itu "Dian Nitami" ternyata datang dan menginap di rumah bapak saya bersama keluarganya di kampung, dan saat itu film yang dibintanginya sedang tayang di bioskop di kampung saya itu, jadi ramai dach, hehe. Setelah menikah saya pindah ke Cilandak Jakarta Selatan, trus ke Ciputat ( Tangerang ) , sepuluh tahun di Ciputat, di penghujung tahun sembilan puluhan saya pindah lagi ke Jakrarta Timur, sampai sekarang, so selama di Jakarta, dari 5 wilayah Jakarta ( kecuali Kepulauan Seribu ), cuma Jakarta Utara yang saya belum pernah tercatat sebagi penduduk Jakarta. Hari ini saya ada  ada kerja di sekitar kota, sejak kerja di Cibitung Bekasi dua tahun terkhir ini, ditambah ada banjir di Jakarta, saya malah sama sekali tidak berminat jalan jalan ke kota Jakarta walaupun warga kota Jakarta. Untuk jalan ke tempat kerja pagi ini saya kemarin sore sempat telpon dulu ke teman yang kerja di sekitar tempat tujuan untuk sekedar menanyakan apakah di sekitar Harmoni Jakarta Pusat banjir juga, hehe. Saat ditanya itu saya malah , ditertawakan teman itu, bisa saja katanya, yang banjir itu di Kampung Pulo, pak dia ngedekin. yok opo seh. Kenapa saya tanya banjir atau tidak,  karena Januari tahun 2013 lalu Jakarta kebanjiran, saya juga ke Jakarta sekitar Harmoni, ketika melintas di bundaran Hotel Indonesia sekitar pukul 6 saat itu masih aman aman saja belum hujan, tetapi dua jam kemudian sekitar jam 8 , pagi itu Bundaran HI sudah tidak bisa dilewati sama sekali karena sudah penuh air dan di tempat kerja yang saya kunjumgi sebagian kendaraan yang parkir di pelataran sudah kemasukan air, untung waktu itu saya mendapat parkir yang agak tinggian sedikit. Nah tadi malam sudah saya niatkan harus berangkat pagi pagi, enggak tahunya sempat hujan juga dan ada suara petir cukup keras, saya tetap bertekat jalan, pukul 5. 25 saya keluar rumah, masih  gelap, ketika sampai di pintu tol Halim Perdanakusuma, masih gelap, hujan cukup deras, tetapi kendaraan sudah ramai, sampai Semanggi ramai, ketika belok masuk ke Jalan Soedirman dan kemudian masuk ke Jalan MH. Thamrin sekitar pukul 6 pagi tadi, di sepanjang jalan sudah ramai, gelap gelap ramai, trus kalau begitu kapan tidurnya orang Jakarta ya? Saya yang sudah lama di Jakarta, hampir 40 tahun belum tahu pasti kapan waktunya orang Jakarta tidur, karena saya sendiri sejak mulai kerja, rata rata tidur pukul 11 atau 12 malam dan sudah bangun pagi sebelum jam 4 subuh, malah sekarang jam 3 sudah tidak bisa tidur lagi. Siang tidur sedikit pulang kerja sebelum sholat magrib, itu pun kalau sempat jika tidak ada gangguan atau kerja, terus terang stress berat hidup di Jakarta, bagaimana dengan anda? Selamat pagi salam sukses dari Jakarta

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun