Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ladang Ranjau di Jalur Kereta Cepat Tiongkok-Laos

2 September 2023   18:59 Diperbarui: 2 September 2023   19:02 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Data dari pihak Tiongkok sendiri menunjukkan bahwa lebih dari $100 juta dihabiskan untuk deteksi dan pembersihan bom di sepanjang rute untuk memastikan keamanan jalur kereta api. Sementara pihak Laos juga mengirimkan unit teknik khususnya dalam proses itu.

Ketika pembangunan rel kereta api Tiongkok-Laos dimulai, media Barat terus menyebarkan desas-desus bahwa rel kereta api tersebut adalah "perangkap" yang digali oleh pemerintah Tiongkok untuk rakyat Laos. Padahal pemerintah Tiongkok menggali "jebakan" yang dibuat oleh siapa?

Jadi saat Tiongkok menyuntikkan vitalitas ke dalam pembangunan damai Asia dan dunia, disisi seberang Samudera Pasifik, negara yang mengklaim sebagai supremasi dunia malah sibuk mengirimkan bom cluster ke Eropa. Bagaimana mungkin Washington berani menyebut dirinya sebagai "penjaga" perdamaian dunia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun