Mohon tunggu...
AndiLancök
AndiLancök Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Kata

Alumni Mindanao Peace Building Institute (MPI), Davao City, Filipina

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya, Perang dan Damai Aceh

8 April 2021   21:17 Diperbarui: 28 November 2022   14:04 1499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasukan pasukan GAM Wilayah Batee Iliek, Bireun | Foto: Dita Alangkara

Karena merasa risau dan berbagai pertimbangan lainnya, kemudian saya pun pindah ke Batam, setelah mendapat tiket pesawat dari Eknas Walhi di Jakarta.

Di Batam saya tinggal di kawasan kumuh. Kampung Aceh Muka Kuning dengan Rumah Liar (Ruli). Pemerintah di sana kerap memberikan label sebagai kawasan sarang narkoba. Memang benar! Realitanya demikian.

Setelah dua bulan di Batam, lalu saya mendaftar sebagai reporter Batam TV. Alhamdulillah diterima dan bekerja. Saya satu-satunya jurnalis yang tinggal bersama pelarian dari Aceh di sarang mafia.

Sekamar dengan Panglima Sagoe sebuah wilayah di Kabupaten Pidie. Dia sakit! Kaki dan pahanya tertembak peluru aparat dalam sebuah pertempuran di hutan pedalaman Pidie. Keluar dari Aceh untuk pengobatan karena mengalami masalah serius dengan kesehatannya.

Tsunami Aceh

26 Desember 2004. Aceh dilanda tsunami terbesar dalam sejarah. Ratusan ribu orang meninggal. Ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Aceh menangis!

Informasi itu dengan cepat menyebar di Batam. Saya setengah tidak percaya dan di luar nalar manusiawi bahwa ada bencana sedahsyat itu. Tapi Allah punya kehendak lain.

Bersama perserta dari berbagai negara saat di Mindanao Peacebuilding Institute (MPI), Davao City / dokpri
Bersama perserta dari berbagai negara saat di Mindanao Peacebuilding Institute (MPI), Davao City / dokpri

Kami dan beberapa pemuda kemudian membuat rapat sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian. Mengambil tindakan apa yang bisa dibantu meski kecil. Saat itu yang tergambarkan dalam pikiran adalah kekalutan.

Membuka posko-posko penerimaan bantuan dari masyarakat Batam solusi terbaik. Apapun bentuk bantuan, pakaian bekas, indomie dan dana boleh dikumpulkan. Setelah terkumpul lalu dikirim ke Aceh.

Tiga bulan setelah tsunami, saya kemudian memutuskan untuk kembali ke Aceh. Tanpa KTP merah putih. Saya masih menggunakan KTP atasnama Heri Setiawan, waga Lampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun