Mohon tunggu...
Andi Bintang
Andi Bintang Mohon Tunggu... Praktisi Logistik

Seorang praktisi logistik. Saat ini saya menempuh studi Magister Manajemen Logistik sambil bekerja di dunia perposan — bidang yang mengajarkan arti ketepatan, kepercayaan, dan komunikasi. Lewat Kompasiana, saya ingin berbagi catatan ringan seputar logistik, budaya literasi, serta kisah-kisah menarik dari balik amplop dan perangko. Karena setiap surat, seperti halnya tulisan, punya tujuan dan perasaan yang ingin sampai.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Belajar Supply Chain dari Warung Kopi

27 September 2025   07:56 Diperbarui: 25 September 2025   10:19 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Supply Chain tidak harus gudang raksasa di warung kopi kita bisa belajar prinsipnya. (Sumber: Free generator image AI)

4. Customer Experience: Lebih dari Sekadar Kopi

Orang datang ke warung kopi bukan hanya karena kopinya enak, tapi juga suasana, keramahan penjual, dan obrolan santai.

Begitu pula supply chain: bukan cuma soal barang sampai, tapi juga bagaimana pengalaman pelanggan terbangun dari proses yang lancar.

5. Efisiensi Simpel tapi Efektif

Warung kopi sering menggunakan sistem paling sederhana tapi efektif:

  • Bayar langsung, tanpa invoice berlembar-lembar.
  • Stok dicek manual setiap pagi.
  • Distribusi dilakukan satu orang (pemilik warung sekaligus kurir).

Justru kesederhanaan ini membuat supply chain mereka fleksibel dan tahan banting.

Supply chain tidak selalu rumit. Dari warung kopi, kita belajar bahwa inti supply chain adalah aliran barang, informasi, dan layanan yang harus seimbang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun