Mohon tunggu...
Andi Awal Tjoheng
Andi Awal Tjoheng Mohon Tunggu... JURNALIST

Jurnalis jalanan yang selalu haus akan cerita baru. Secangkir kopi dan alam bebas adalah teman setianya dalam mencari inspirasi. Tak pernah lelah mengejar informasi dan seringkali menemukan cerita menarik di setiap sudut jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Enrekang, Garda Terdepan Swasembada Pangan Nasional

18 Juni 2025   12:51 Diperbarui: 18 Juni 2025   12:51 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angka LTT pada Mei mencapai 97,36% dan Juni 81%. Ia juga menggarisbawahi realisasi LTT reguler padi dari 2022 hingga 31 Mei 2025, yang menunjukkan fluktuasi signifikan. Tantangan lain datang dari curah hujan menengah (101-300 mm) yang masih terjadi di Sulawesi dalam dua bulan terakhir, sesuai prediksi BMKG.

Meski demikian, optimisme tetap ada, terlihat dari rencana penandatanganan kontrak Operasi Lapangan (Oplah) antara Dinas Pertanian Enrekang dengan Kodim 1419/Enrekang untuk 1.914 hektar lahan.

Dandim 1419/Enrekang, Letkol Inf Augustiar Adinegoro, S.Hub.Int., memaparkan progres LTT reguler tahun 2025. Dari target 16.662 hektar hingga Desember, baru 7.529 hektar yang terealisasi per 16 Juni 2025, menyisakan selisih 9.133 hektar.

Namun, upaya tidak berhenti. Kodim 1419/Enrekang juga fokus pada penanaman padi Gogo di tujuh kecamatan dengan luas lahan 450 hektar yang melibatkan 45 kelompok tani.

Optimalisasi lahan TA 2025 juga digenjot di beberapa kecamatan dengan total 1.917 hektar. Langkah konkret seperti pendampingan peninjauan irigasi dan pengecekan lahan sawah terus dilakukan untuk mendorong percepatan tanam.

Alarm Ketahanan Pangan Global dan Harapan Daerah

Brigjen TNI Wawan Erawan, Ketua Tim Satgas Swasembada Pangan Kementan RI, menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari pemerintah dan jajaran TNI di Enrekang.

Ia menegaskan bahwa masalah pangan global sedang tidak baik-baik saja, dengan beberapa negara mulai mengalami kekurangan akibat dampak El Nino dan La Nina.

"Kami tidak mau hal tersebut terjadi juga di negara kita. Oleh karena itu, kami mengharapkan kerja sama kita semua untuk melakukan penanaman guna memperkuat swasembada pangan," tegasnya.

Ia menekankan pentingnya konsekuensi pemerintah daerah dan lompatan teknologi untuk membantu petani meningkatkan hasil produksi. Perluasan lahan sawah dan percepatan pengolahan juga menjadi kunci.

Brigjen Wawan juga menyebutkan pembentukan "Brigade Pangan" oleh Kementan di empat kabupaten (Pinrang, Sidrap, Wajo, dan Bone) yang akan mengolah minimal 200 hektar lahan dengan dukungan dana sekitar 3 miliar rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun