Komitmen Bupati dan TNI Wujudkan Kesejahteraan Petani
ENREKANG -- Upaya mewujudkan swasembada pangan di Indonesia terus digencarkan, dan Kabupaten Enrekang menjadi salah satu garda terdepan dalam agenda nasional ini.
Hari ini, Rabu (18/6/25), sebuah pertemuan penting Monitoring dan Evaluasi Satgas Swasembada Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI digelar di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Enrekang.
Forum ini mempertemukan berbagai pihak, mulai dari Satgas Kementan, unsur TNI, hingga jajaran pemerintah daerah dan petani, untuk membahas strategi dan kendala dalam mencapai target produksi pangan.
Kolaborasi Multisektoral Demi Ketahanan Pangan
Acara yang dimulai pukul 09.07 WITA ini dihadiri oleh Ketua Tim Satgas Swasembada Pangan Kementan RI, Brigjen TNI Wawan Erawan, S.E., M.M., bersama Kolonel Kav Donova.
Turut hadir Kepala Balai Besar Penerapan dan Modernisasi Pertanian Bogor, Dr. Ir. Syamsuddin, M.Si., serta Kepala BRMP Tanaman Serealia Sulsel, Dr. Amin Nur, S.P., M.Si.
Dari pihak daerah, Bupati Enrekang H. Muh. Yusuf Ritangnga, Dandim 1419/Enrekang Letkol Inf Augustiar Adinegoro, S.Hub.Int., dan Plt. Kadis Pertanian Kab. Enrekang Dr. Muh. Ikbar Ashadi, S.P., M.Si., menjadi tuan rumah dalam diskusi strategis ini. Kehadiran para Babinsa pendamping, koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan petugas statistik pertanian menunjukkan komitmen bersama dari berbagai lini.
Tantangan Capaian dan Ambisi Lapangan
Dalam sambutannya, Plt. Kadis Pertahanan Pangan Kab. Enrekang, Dr. Muh. Ikbar Ashadi, memaparkan data capaian Luas Tambah Tanam (LTT) padi di Enrekang.
Angka LTT pada Mei mencapai 97,36% dan Juni 81%. Ia juga menggarisbawahi realisasi LTT reguler padi dari 2022 hingga 31 Mei 2025, yang menunjukkan fluktuasi signifikan. Tantangan lain datang dari curah hujan menengah (101-300 mm) yang masih terjadi di Sulawesi dalam dua bulan terakhir, sesuai prediksi BMKG.
Meski demikian, optimisme tetap ada, terlihat dari rencana penandatanganan kontrak Operasi Lapangan (Oplah) antara Dinas Pertanian Enrekang dengan Kodim 1419/Enrekang untuk 1.914 hektar lahan.
Dandim 1419/Enrekang, Letkol Inf Augustiar Adinegoro, S.Hub.Int., memaparkan progres LTT reguler tahun 2025. Dari target 16.662 hektar hingga Desember, baru 7.529 hektar yang terealisasi per 16 Juni 2025, menyisakan selisih 9.133 hektar.
Namun, upaya tidak berhenti. Kodim 1419/Enrekang juga fokus pada penanaman padi Gogo di tujuh kecamatan dengan luas lahan 450 hektar yang melibatkan 45 kelompok tani.
Optimalisasi lahan TA 2025 juga digenjot di beberapa kecamatan dengan total 1.917 hektar. Langkah konkret seperti pendampingan peninjauan irigasi dan pengecekan lahan sawah terus dilakukan untuk mendorong percepatan tanam.
Alarm Ketahanan Pangan Global dan Harapan Daerah
Brigjen TNI Wawan Erawan, Ketua Tim Satgas Swasembada Pangan Kementan RI, menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari pemerintah dan jajaran TNI di Enrekang.
Ia menegaskan bahwa masalah pangan global sedang tidak baik-baik saja, dengan beberapa negara mulai mengalami kekurangan akibat dampak El Nino dan La Nina.
"Kami tidak mau hal tersebut terjadi juga di negara kita. Oleh karena itu, kami mengharapkan kerja sama kita semua untuk melakukan penanaman guna memperkuat swasembada pangan," tegasnya.
Ia menekankan pentingnya konsekuensi pemerintah daerah dan lompatan teknologi untuk membantu petani meningkatkan hasil produksi. Perluasan lahan sawah dan percepatan pengolahan juga menjadi kunci.
Brigjen Wawan juga menyebutkan pembentukan "Brigade Pangan" oleh Kementan di empat kabupaten (Pinrang, Sidrap, Wajo, dan Bone) yang akan mengolah minimal 200 hektar lahan dengan dukungan dana sekitar 3 miliar rupiah.
Bupati Enrekang, H. Muh. Yusuf Ritangnga, menyatakan bahwa swasembada pangan adalah program prioritas pemerintah, mengingat hampir 80% masyarakat Enrekang adalah petani.
Ia menegaskan kepada Kepala Dinas Pertanian agar tidak hanya menjadi "penonton" dalam program ini, sebab tanpa bantuan Babinsa dan penyuluh pertanian, target tidak akan tercapai.
"Kita semua harus bekerja keras untuk mencapai target demi peningkatan swasembada pangan dan kesejahteraan masyarakat Kab. Enrekang," ujarnya. Bupati juga mengharapkan arahan lebih lanjut dan bantuan alat-alat pertanian untuk kelancaran program.
Diskusi yang interaktif mewarnai sesi akhir kegiatan, menampung berbagai saran, masukan, dan tanggapan dari para peserta. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini berakhir dengan aman dan lancar pada pukul 11.48 WITA, menandai langkah konkret Kabupaten Enrekang dalam mendukung ketahanan pangan nasional. ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI