Mohon tunggu...
Andi Ansyori
Andi Ansyori Mohon Tunggu... advokat -

selalu ingin belajar, bersahabat, menambah pengetahuan " Tidak ada salahnya baik dengan orang " dan lebih senang mendalami masalah hukum

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membeda Bukti Polisi dalam Penetapan Jessica Sebagai Tersangka Pada Kasus Kopi Mirna

3 Februari 2016   21:38 Diperbarui: 3 Februari 2016   21:55 3199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 3.    Secara hukum ada  bukti  surat berupa Biil pembayaran kopi untuk Mirna,

 4.    Bukankah yang tahu pemesanan kopi tsb hanya Mirna, Jessica dan Hani berdasarkan percakapan mereka via WA? Mengapa Hani berusaha mencoba mencicipi sementara Jessica menolak, kebetulan?

 5.    Mengapa Hani terlihat panik dan berusaha menolong (dengan menepuk-nepuk punggung Mirna) sementara Jessica tidak menunjukkan usaha menolong alih-alih menjauh dari korban (Mirna) dan Hani?

 6.    Berikut beberapa hal yang di catat Hanna :  Jess hadir 40 menit lebih dahulu dari korban dan langsung membayar bill kopi tsb, hal yang tak lazim. Awalnya Jess mengaku kepada ayah korban kalau dia minum air mineral, namun belakangan dibantah pengacara Jess bahwa Jess minum cocktail yang dibeli buy one get one. Jika alasan Jess masuk akal, bukankah ybs pernah menyampaikan tidak ikut mencicipi kopi Mirna karena punya masalah lambung/maag, tidak boleh minum kopi yang strong, tapi anehnya berani minum cocktail yang mengandung alkohol, apa bedanya?  Padahal waktu diperiksa di kantor polisi pasca penangkapan Jess justru minum kopi hitam.

7.    Pasca meninggalnya Mirna, Jess mempersilahkan asisten rumah tangganya membuang celana panjang yang digunakan di hari kejadian dengan alasan sobek, apakah Jess tidak tahu bahwa semua bukti sekecil apa pun dapat menjadi alasan menolak tudingan keterlibatan? –

 8.    Jess menyiapkan pengacara selagi menjadi saksi dan sibuk ‘roadshow’ ke berbagai media massa sambil menampilkan senyum terbaik dan ketenangannya. Alasan yang dikemukakan bahwa ia bukan pelaku mengapa harus takut dengan mengurung diri?

 9.    Tentu saja bukti CCTV peristiwa menjadi salah satu alasan yang sah-sah saja jika tidak dibuka oleh polisi sebagai bagian dari strategi penyelidikan. Dari CCTV yang kemungkinan tidak seutuhnya/komplit diungkapkan beberapa peristiwa yang tercatat sbb; - Jess tidak langsung duduk ketika datang di kafe Olivier, ia menoleh ke kiri kanan mencari CCTV dan memutuskan duduk di dekat tanaman untuk berlindung dari intaian CCTV. - Soal paper bag juga di luar kelaziman. Begitu duduk, paper bag semula berada di bawah. Namun, beberapa saat kemudian, Jess justru menaruh tas itu di atas meja. –

 10. Dari 51 menit antara kopi disajikan sampai akhirnya kopi diminum Mirna, Jess "menguasai" kopi tersebut selama 45 menit. - Sejumlah saksi (termasuk Jess sendiri) mengatakan setelah dibuat dan saat disajikan/diantar pelayan, kopi berwarna hitam. Setelah kejadian warna kopi menguning seperti diberi kunyit. Ini menandakan racun dimasukkan ke dalam kopi setelah disajikan, bukan saat diracik, bukan pula sebelum disajikan.

 11. Setelah disajikan, Jess menguasai kopi selama 45 menit, dari total 51 menit sebelum kopi diminum Mirna. - Dari CCTV terlihat : "ada waktu ketika Jess memegang kopi dan pada saat bersamaan melihat kondisi sekitar, berkali kali memegang rambut, dan setelah melakukan sesuatu pada kopi, dia mengembalikan kopi ke tempat semula. Setelah itu Jess memindahkan tas kertas dari meja ke tempat duduk".

 Dari uraian uraian Reza Aka Fadli Zontor dan Hanna Chandra nomor 1 sampai dengan nomor 11 tersebut dari sudut alat pembuktian cendrung merupakan penilaian terhadap hubungan persesuaian antara isi fakta dari beberapa alat bukti.

 Pertanyaannya apakah uraian Nomor 1 s/d Nomor 12 tersebut diatas dapat membuktikan atau menujukkan siapa  Pelaku yang memasukan sianida kedalam gelas Kopi Mirna ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun