Tahukah anda tentang bimbingan khusus kepada anak yang berkebutuhan khusus? Mungkin tidak jarang dari pembaca mengetahuinya, mungkin juga ada dari sebagian pembaca ada yang belum mengetahuinya, ternyata di dalam bimbingan dan konseling terdapat layanan dalam masalah khusus, Dari sini lah akan kita kaji bersama.
Problematika yang di hadapi oleh keluarga saat ini bukan hanya keharmonisan rumah tangga semata, melainkan ada juga karena faktor anak yang tidak seperti anak yang pada "umumnya" nah, mungkin dari sini juga menimbulkan permasalahan permasalahn dalam keluarga.Â
Tapi seburuk buruk nya orang tua pasti masih menyayangi anaknya, karena anak adalah karunia yang di berikan tuhan kepada orang tua, namun bagaimana anak yang di titipkan kepada orang tua tersebut tidak seperti anak pada "umumnya"? Di sinilah bimbingan dan konseling mempunyai peran pada masalah khusus, dan sebagai konselor bukan hanya mengurus anak-anak dengan kondisi fisik yang lengkap saja, namun juga mengurus anak-anak yang berkebutuhan khusus (ABK).
Seringkali kita jumpai di berbagai tempat, ada anak cacat yang sering di kucilkan anak-anak yang normal dengan alasan "tidak ingin berteman dengan orang cacat" mengapa demikian? Hingga sampai anak yang "kurang" ini tidak mau berbaur dengan orang yang ada di sekitarnya dikarenakan mereka merasa cemas dan terancam.
Kondisi tersebut akan memberikan dampak kepada ABK yang mana mereka akan terhambat pertumbuhannya maupun perkembangannya dalam mengenal hal-hal yang baru di sekitarnya, berdasarkan hal ini, peranan BK sangat penting yaitu memberikan "alat" agar ABK mampu mangatasi hambatan dirinya dan juga mampu hidup mandiri sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Alat apa yang cocok untuk di berikan kepada ABK tersebut? Mungkin jawaban yang paling tepat adalah pendidikan. Pendidikan yang baik akan mengolah pola pikir dari ABK itu sendiri.
Dengan pendidikan yang bermutu dan menanamkan ideologi tentang kehidupan pada ABK maka mereka akan mengerti bagaimana cara hidup berdampingan, bagaimana bersosialisasi dengan masyarakat, bagaimana cara mengontrol diri dari rasa cemas yang dirasakan, semua itu akan dibina oleh konselor BK.
Jadi intinya sebagi konselor tidak hanya memecahkan masalah yang ada pada anak yang normal saja, namun dari beberapa aspek justru ABK lah yang sangat membutuhkan uluran tangan dari BK.
