Mohon tunggu...
andi arfandi
andi arfandi Mohon Tunggu... -

juz an ordinary guy

Selanjutnya

Tutup

Catatan

I'm a Justinphobia

23 April 2011   02:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Justin Bieber arrives in jakarta” Berita inimenghiasi Time Line-ku malam ini dan sepertinya akan menjadi Trending Topic. Rupanya beberapa hari ini akan menjadi hari tersulit di sepanjang hidupku, mungkin hal ini lebih sulit ketika mendapat ulangan kimia mendadak waktu sekolah dulu karena berbagai media pasti dengan gencarnya memberitakan kegiatan JB di jakarta, ditambah tayangan infotainment yang selalu melakukanpengulangan topik karena kekurangan bahan berita dengan gaya presenternya yang meyipitkan mata, memicingkan alis dan berkata elegan dengan mulut sedikit terbuka menganga. Saya juga tak tahu awalnya dari mana, mengapa saya mengidap “kelainan” ini. Ya..saya menyebutnya dengan“justinphobia”.

Aneh memang, jika ada yang phobia sama kecoa, ular atau buaya mungkin masih dikategorikan sebagai hal yang wajar, karena deretan nama tadi memang dideskripsikan sesuatu yg menjijikan atau menakutkan. Kalau ada yang takut balon, boneka, bahkan ayunan, walaupun terkesan super aneh tapi masih bisa ditolerir, mengingat mungkin ada trauma dibalik kephobiaannya. Nah…kalau saya…sepertinya orang-orang tidak akan pernah mentolerir walaupun dengan kadar sepermili.

Tapi itulah kenyataannya, saya merasa ada perasaan takut yang berlebih ketika mendengar namaJustin Bieber, walaupun imajinasiku tidak menggambarkan sosok Justin itu seperti seorang kakek-kakek yang telah dipermak sedemikian rupa seperti yang beredar di social media, tapi kalau dengar sebait aja lagu BABY, tiba-tiba mukaku memerah, tangan membeku, dan diakhiri dengan muntah-muntah *Ilustrasi Yang Didramatisir*Pokoknya pengen lari aja dari tempat hingar bingar lagu itu. Pernah sih berniat untuk menghilangkan phobia ini,karena terinsprasimembaca salah satu artikel tentang alergi, menurut artikel itu, cara terampuh memnyembuhkan alergi yaitu dengan alergen (penyebab alergi) itu sendiri. Misalnya, penderita alergi udang, cara menyembuhkannya dengan makan udang tiap hari dengan porsi yang sedikit, lanjutkan dengan porsi yang ditingkatkan di hari selanjutnya, sehingga alergi terhadap udang pun hilang. Cara yang masuk akal ini pun hinggap di pikiranku (walaupun udang dan justin jelas-jelas beda). Saya mencoba dengan sangat kerasnya mendengarkan lagu-lagunya justin, walaupun saya tahu, ini adalah tindakan abuse terhadap kuping saya sendiri, tapi sepertinya phobia ini masih betah, alhasil eksperimen ini berhasil dengan gagal total.

Makanya saya merasa heran banyak remaja ABG sampe tante-tante genit yang sangat tergila-gila dengan JB. Kalau dilihat dari segi penampilan memang terkesan oke, tapi kalau dipikir-pikir tukang siomay di amerika juga ga kalah keren, putih, tinggi plus pakai polem (poni lempar)yang kalo dilempar jauhnya ga keukur, pokoknya sejauh mata memandang.Trus dari segi vokal perasaan biasa-biasa aja, belum pernah saya merinding disko dengar lagunya JB, tau deh kalo dikoploin, merinding ga jingkrak iya.

Kadar kephobiaanku bertambah ketika membaca rumors bahwa JB dan Selena Gomez pernah menginap di kamar hotel yang sama. Bahkan kabar ini diperkuat dengan fakta-fakta yang dibeberkan di media. Inikah sosok idola yang di puja puji berjuta-juta ummat itu??? Tapi sudahlah… itu urusan mereka, suci ataupun ga suci bukan masalah penting lagi di jaman modern ini (miris mendengarnya)

Jika di telisik secara seksama dengan pemikiran yang sangat matang, kelainanku ini tidak begitu aneh jika dibandingkan beberapa orang yang rela mengeluarkan isi dompetnya hingga 3 juta rupiah hanya untuk mendapatkan satu kursi di Konser JB nanti. Padahal dengan uang yang tidak sedikit itu, banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu saudara-saudara kita yang masih membutuhkan, contohnya di ”Yayasan Andi Arfandi Al-Amin”, menerima sumbangan yang akan digunakan untuk membeli kebutuhan mendesak, yaitu mengganti type BB lama ke yang baru.

Memang banyak “kelainan” di dunia ini yang tak bisa terjelaskan dengan rentetan kalimat atau mungkin mayoritas manusia di dunia ini memang sudah gila, tapi termaafkan, karena tak ada yang menghakimi??? Silahkan cari tahu dengan paradigma masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun