Mohon tunggu...
Andhika AhmadMaulana
Andhika AhmadMaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Idealisme dan realistisme

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Generalisasi Dalam Sejarah: Apakah Perlu?

30 November 2021   08:52 Diperbarui: 30 November 2021   09:27 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

       Generalisasi merupakan sebuah penalaran yang menyimpulkan suatu kesimpulan yang bersifat umum dari premis-premis yang berupa proposisi empiris. Generalisasi berasal dari bahasa latin generalis, yang berarti umum.  Kata generalisasi sebenernya memerlukan penjelasan yang panjang tidak mencankup dalam satu hal saja. Dalam sejarah, generalisasi berarti sebuah penyimpulan dari yang bersifat spesifik kepada yang general, dari yang khusus kepada yang umum, dalam hal ini generalisasi bisa dijadikan sebuah penelitian bila bersifat sederhana, dan sudah dibuktikan pula oleh penelti sebelumnya. 

     Selain itu generalisasi dalam sejarah dapat dipakai sebagai hipotesis deskriptif yaitu sebagai dugaan sementara. Pemakaian generalisasi dalam sejarah sangat diperlukan dikarenakan sejarah merupakan ilmu yang mempelajari rekontruksi peristiwa masa lampau, yang mana apabila diteliti lebih dalam, akan memerlukan sebuah penyimpulan. Sebuah generalisasi dalam peristiwa sejarah ialah membandingkan unit-unit sejarah, letak penjelasan sejarah terdapat pada sebuah generalisasi, tidak terdapat pada deskripsi masing-masing unit sejarah.

     Dalam hal ini generalisasi dalam sejarah itu perlu, karena pada prinsipnya ilmu sejarah adalah ilmu yang menekankan pada sebuah keunikan, maka dalam hal ini tidak boleh hanya sekedar didasarkan pada asumsi atau prespektif umum saja, tetapi harus mengacu pada sebuah realitas dari hasil penelitian. Dengan adanya generalisasi dalam sejarah maka bisa membedakan antara satu peristiwa atau kejadian dengan peristiwa yang lain pada masa lampau. Dalam hal ini peneliti sejarah itu merupakan peneliti yang apa adanya, yang berdasarkan atas sebuah kejadian yang bener-bener terjadi dan didukung dengan adanya data dan fakta, bukan hanya sebuah mengada-ngada apalagi berbohong.

    Generalisasi dalam sejarah ini ada dua instrumen yang terkait yaitu' bagaimana' dan 'kenapa'. Bagaimana, ini sebuah rincian untuk menanyakan sebuah penjelasan yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi, hal ini generalisasi dapat menyimpulkan atas penjelasan dari peristiwa yang terjadi itu. Dan kenapa, merupakan sebuah rincian untuk menanyakan sebuah sebab, kenapa peristiwa tersebut bisa terjadi, dan generalisasi sangat diperlukan unutk mengetahui apa alasan dan sebab dari peristiwa itu bisa terjadi. Dalam hal ini, generalisasi dalam sejarah sangat diperlukan. Maka dari itu generalisasi dalam sejarah sangat berkaitan antara ruang dan waktu. Generalisasi sejarah bisa menarik kesimpulan yang ada pada ruang dan waktu yang terjadi di masa lampau. 

       Ilmu sejarah merupakan ilmu yang empiris, selalu berkaitan dengan ruang dan waktu, selain itu juga ilmu yang mementingkan fakta yang ada sebuah realita yang sebenernya terjadi, bukan suatu pengandaian, karena pada dasarnya ilmu sejarah, ilmu yang menuntut kejadian atau peristiwa yang bener-bener terjadi. Untuk dapat menyimpulkan suatu kejadian yang terjadi di masa lampau, maka dari itu ilmu sejarah memerlukan sebuah generalisasi dalam menyimpukan suatu kejadian atau rekontruksi peristiwanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun