3) Pemasangan lampu pada penderita
Pada dasarnya metode pemasangan lampu diatur sedemikian rupa sehingga sinar yang berasal dari lampu jatuh tegak lurus terhadap jaringan yang diobati, baik untuk lampu luminous maupun non-luminous. Pada kondisi post arthroscopy, pemasangan lampu infra red diletakkan pada area proksimal lutut dengan sudut aplikasi tegak lurus 900, jarak penyinaran lampu antara 35-45 cm.
4) Teknik pelaksanaan radiasi
Waktu penyinaran berkisar antara 10-20 menit dan ini tergantung pada toleransi serta kondisi penyakitnya.
5) Pengulangan pengobatan
Untuk kondisi yang kronik diberikan penyinaran 20-30 menit dan diberikan satu kali perhari seperti yang telah ditentukan yaitu 35-45 cm bagi yang luminous generator.
Adanya peningkatan temperatur yang akan meningkatkan aktivitas metabolisme, selanjutnya terjadi penurunan viskositas cairan juga dilatasi arteriole dan kapiler, yang menyebabkan peningkatan aliran kapiler dan meningkatkan tekanan hidrostatik kapiler, sehingga menambah tingkat pertukaran cairan dan dapat membantu meningkatkan reabsorpsi eksudate. Dengan demikian sirkulasi menjadi lebih baik, maka pemberian nutrisi dan oksigen ke jaringan akan ditingkatkan, selanjutnya kadar sel darah putih dan antibodi di dalam jaringan tersebut akan meningkat pula, begitu juga pengeluaran sampah-sampah pembakaran (pembersihan metabolit). Juga dengan latihan yang diberikan dapat mempercepat reaksi inflamasi, karena adanya kekuatan gravitasi yang digunakan untuk memper-besar aliran lymphe yang normal, juga akan mencegah keadaan statik cairan dalam jaringan. Sehingga reaksi inflamasi dapat dipercepat secara progresif, dengan demikian oedem dapat segera berkurang yang terbukti dengan perhitungan uji statistik.
PENUTUP
- Kesimpulan
- Pada penyinaran Infra Merah dengan jarak 35 cm lebih efektif meningkatkan ambang nyeri dari pada penyinaran Infra merah pada jarak 45 cm.
- Pemberian intervensi infra red radiation dan active assisted exercise memberi pengaruh yang bermakna terhadap penurunan nilai oedem pada kondisi post arthroskopi rekonstruksi ACL setelah 1 minggu.
- Saran
- Penelitian selanjutnya disarankan untuk membuat jarak penyinaran IR yang lebih variatif misalnya jarak 40 cm, sehingga diketahui jarak penyinaran yang paling efektif meningkatkan ambang nyeri. Selain itu disarankan untuk melakukan penelitian dengan waktu penyinaran IR yang bervariatif, sehingga diketahui waktu penyinaran yang paling efektif dalam peningkatan ambang nyeri
DAFTAR PUSTAKA
- Kuntono. Heru. Purbo, 2010. Workshop Fisioterapi Komprehensif Pada Nyeri Bahu. Makalah. Surakarta: PFMI (Perhimpunan Fisioterpi Muskuluskeletal Indonesia) dan Mahasiswa Prodi DIV Fisiterapi UMS.
- Parjoto. Slamet, 2006. Terapi Listrik Untuk Modulasi Nyeri. Semarang: Penerbit Ikatan Fisioterapi Cabang Semarang.
- Gani. Purnama, 2008. Pengaruh Inframerah Terhadap Ambang Nyeri. Skripsi.Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakata.
- Libriana. Irfan, 2005. Perbedaan Pengaruh Pemberian Intervensi Cold Pack Dan Active Assisted Exercise Dengan Infra Red Radiation Dan Active Assisted Exercise Terhadap Pengurangan Oedem Pada Post Arthroscopy Rekonstruksi Ligamen Cruciatum Anterior Setelah Minggu I. Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 5 No. 2.UIEU. Indonesia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI