Mohon tunggu...
Ana triwahyuni
Ana triwahyuni Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA IAIN JEMBER

Semakin anda takut,semakin dekat ketakutan itu dengan takdir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Pokok Pemikiran Tokoh-tokohnya

30 April 2020   13:13 Diperbarui: 30 April 2020   13:10 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr.wb

Disini saya akan menjelaskan tentang pengertian filsafat pendidikan eksistensialisme dan pokok pemikiran tokoh-tokohnya.

Apasih yang dimaksud dengan filsafat pendidikan eksistensialisme? Dan siapa saja sih tokoh-tokohnya? Dan bagaimana pokok pemikirannya?

Pengertian filsafat eksistensialisme, filsafat ini merupakan filsafat modern abad-19. Filsafat ini diterapkan pada permasalahan pendidikan dan dijadikan sebagai rujukan atau teori pendidikan. Kata eksisistensi ini berati sesuatu yang eksis adalah sesuatu yang memiliki wujud. Dalam bahasa jerman kata ini berati sesuatu yang berharga dalam diri manusia yang tidak objektif. Tujuan pendidikan eksisitensialisme ini bukan hanya menekankanpada dialog saja, namun juga menciptakan gagasan, pikiran, keinginan, dan ketertarikan seseorang. Pendidikan yang berdasarkan eksistensialisme harus mempertahankan dan terfokus pada realitas kehidupan manusia. Filsafat ini sangat meyakini bahwa pendidikan yang baik adalah yang menekankan pada individu.

Tokoh pemikiran yang pertama yaitu jean paul sartre, ia merupakan filososf kontemporer dan penulis prancis. Sartre lebih menekankan pada kebebasan manusia, dan menurutnya kita dapat memilih apa yang kita inginkan, dan mencari jalan yang lain ketika jalan yang satunya buntu. Ia menyatakan bahwa eksistensi mendahului esensi.

Tokoh yang kedua yaitu Soren Aabye Kierkegaard, menurutnya seseorang yang hendak bereksistensi sesuai esensi harus melakukan lompatan eksistensi bahkan lompatan iman. Ia menyatakn bahwa ada tiga rana eksistensi yaitu rana estetis, rana etis, dan rana religius.

Tokoh yang ketiga yaiyu Karl Jaspers, ia menyatakan bahwa eksistensialisme mungkin hanya melalui kehidupan bermasyarakat, yang berati bahwa manusia dalam hidupya berada dalam situasi sosial, dan cara manusia berhubungan dengan sosial sangat bermacam-macam, ada yang hanya menyerah pada situasi soaial yang ada tanpa mempertahankan dirinya sebagai suatu kesehatian.

Tokoh yang keempat yaitu paul tilij, ia merupakan seorang tokoh teolog eksistensialisme, dan merupakan pengikut dari kierkegaard. Ia mengaplikasikan konsep eksistensialisme pada teologi kristen dan mulai memperkenalkan teologi eksistensialisme pada khayalak umum.

Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penggunaan kata, dan dalam penulisan kata, karena masih dalam tahap belajar.

Wassalamualaikum wr.wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun