Mohon tunggu...
anastiti rahti
anastiti rahti Mohon Tunggu... Lainnya - Hy

Di sini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Masuknya Sistem Ekonomi Liberal di Indonesia

14 Maret 2024   05:16 Diperbarui: 14 Maret 2024   20:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengertian Sistem Ekonomi Liberalisme

Sistem ekonomi merupakan suatu tatanan system yang digunakan oleh pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan produksi, distribusi, ataupun konsumsi di suatu wilayah (Siregar, 2015). Ada banyak sekali system ekonomi yang digunakan di dunia ini. Mulai dari liberal, sosialis, campuran, dan lain-lain. Dan pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai kelebihan dan kelemahan dari system ekonomi liberal.

Sistem ekonomi liberal merupakan suatu system perekonomian yang memberikan kebebasan kepada pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi. Dalam system ini sangat minim campur tangan pemerintah, sehingga produsen biasanya bisa mengambil untung sebanyak-banyaknya.

Masuknya Sistem Ekonomi Liberalisme di Indonesia

Sistem ekonomi liberal masuk ke Indonesia sekitar tahun 1870 sampai 1900. Pada tahun tersebut merupakan tahun pertama dibebaskannya para pemodal mendirikan perusahaan dan menginvestasikan modalnya di Indonesia. Dikarenakan banyaknya perusahaan yang masuk, akhirnya banyak rakyat Indonesia yang membuka lahan untuk ditanami tembakau, teh, kopi, dan lain-lain.

Dengan semakin meluasnya perkebunan dan banyaknya perusahaan asing di Indonesia, dibutalah Undang- Undang Agraria pada tahun 1870 (Irvan Tasnur, 20222). Undang- Undang ini diciptakan agar terjadi keseimbangan keuntungan antara pribumi dan pemilik modal. Namun, lama kelamaan Undang- Undang ini membebaskan pemilik modal menyewa tanah milik pribumi. Sehinga para pribumi mendapatkan banyak kerugian, dan para pemilik modal dan Perusahaan asing mendapatkan keuntungan sebesar- besarnya.

Hal tersebut semakin merugikan pribumi disaat dibukanya jalur terusan suez yang memudahkan terjadinya transaksi pertukaran barang dan jasa. Ditambah dengan semakin berkembangnya kapal uap yang memudahkan mobilisasi pengiriman barang.

Keadaan Rakyat Pribumi Saat Masa Liberal

Jika kita membaca dari cerita diatas, pasti kita berpikir kalau pribumi bisa hidup Sejahtera karena banyaknya Perusahaan asing yang menanamkan modal dan menyewa tanahnya. Namun sebaliknya, pribumi hidup dalam kemiskinan. Hal ini ditambah dengan jumlah pribumi yang semaakin meningkat namun sumber bahan pangan tidak ada, sehngga terjadi kelaparan dimana-mana.

Hal tersebut dikarenakan lahan yang pribumi miliki telah dirampas oleh pihak asing, sehingga pribumi tidak mendapatkan penghasilan dari manapun. Ditambah Pribumi juga harus membayar pajak kepada pemerintah.

Kemiskinan pribumi diperparah dengan terjadinya krisis global di tahun 1885. Krisis ini membuat banyak Perusahaan asing di Indonesia menurunkan upah pekerja dan biaya sewa tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun