Mohon tunggu...
Anastasya Salma A
Anastasya Salma A Mohon Tunggu... Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Jember

Hyy! Nama aku Anastasya Salma Al Ghaida (bisa dipanggil Salma). Aku suka banget sama seni—nulis novel, puisi, musik dan bikin podcast adalah cara aku buat ungkapin apa yang aku rasain. Dunia akting juga salah satu tempat favoritku, apalagi kalo soal ikut lomba/ pertunjukan monolog dan film pendek. Lewat seni, aku jadi tertarik ngeliat realita dari sudut pandang yang berbeda. Walaupun aku ngga terlalu sering nulis soal isu sosial atau politik, aku seneng belajar hal - hal baru yang bisa buka cara pandang aku. Buatku, menulis itu bukan cuma ekspresi, tapi juga cara buat mikir dan ngobrol sama dunia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kapitalisme vs Marxisme : Perebutan Dominasi Ekonomi Global

29 April 2025   09:34 Diperbarui: 29 April 2025   09:34 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Market economy
Dalam kapitalisme, harga barang dan jasa tidak ditentukan oleh negara, melainkan oleh mekanisme pasar berdasarkan hukum supply and demand. Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran menciptakan fluktuasi harga yang dinamis.

Selain itu, dalam kapitalisme, tenaga kerja dan bahkan waktu manusia diperlakukan sebagai komoditas. Manusia menjual tenaga kerjanya di pasar tenaga kerja, ditukar dengan upah. Hubungan ini melahirkan dinamika sosial yang kompleks, di mana status sosial banyak ditentukan oleh akses terhadap modal dan sumber daya produksi.

Kritik terhadap Kapitalisme: Munculnya Ketidakadilan

Meskipun menawarkan banyak kemajuan teknologi dan kesejahteraan material, kapitalisme juga menuai kritik tajam, terutama terkait ketidakadilan sosial dan ekonomi.

Salah satu efek samping kapitalisme adalah konsentrasi kekayaan pada segelintir elite. Ketimpangan distribusi kekayaan menjadi ciri yang semakin mencolok di banyak negara kapitalis, menciptakan jurang besar antara si kaya dan si miskin. Fenomena slum atau daerah kumuh di kota-kota besar menjadi bukti konkret dari sisi gelap kapitalisme.

David Ricardo dalam teorinya tentang "iron law of wages" memperingatkan bahwa persaingan bebas di pasar tenaga kerja dapat menekan upah pekerja hingga ke tingkat minimum yang hanya cukup untuk bertahan hidup. Hal ini menciptakan siklus kemiskinan yang sulit diputus, di mana pekerja tetap miskin meski terus bekerja keras.

Kapitalisme juga sering dikritik karena sifatnya yang cenderung eksploitatif, mendorong eksploitasi buruh, perusakan lingkungan, dan ketidakstabilan ekonomi akibat siklus boom and bust.

Marxisme: Tanggapan Radikal terhadap Kapitalisme

Karl Marx menawarkan kritik paling sistematis terhadap kapitalisme. Dalam karyanya seperti The Communist Manifesto (1848) dan Das Kapital (1867), Marx membongkar mekanisme internal kapitalisme yang ia anggap menindas.

Menurut Marx, sistem kapitalis membagi masyarakat menjadi dua kelas utama: bourgeoisie (pemilik modal) dan proletariat (kelas pekerja). Kaum borjuis menguasai alat-alat produksi dan menggunakan kekuasaannya untuk mengeksploitasi tenaga kerja proletar, mengambil surplus value dari kerja mereka untuk memperkaya diri sendiri.

Bagi Marx, private property bukanlah sesuatu yang alamiah, melainkan hasil dari relasi kekuasaan historis. Ia percaya bahwa sejarah umat manusia digerakkan oleh konflik kelas, dan bahwa kapitalisme, dengan semua kontradiksi internalnya, akan berujung pada kehancuran melalui revolusi sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun