Tekanan Rupiah dan Bunga Global: Suku bunga acuan global masih tinggi, dan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah menjadi momok yang harus dihadapi. Kemenkeu harus berkoordinasi erat dengan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga agar biaya utang negara tidak melonjak liar.
 Inflasi Pangan: Masalah harga, terutama inflasi pangan, terbukti sensitif dan langsung menggerus daya beli masyarakat. APBN harus sigap merespons tanpa justru memperburuk kondisi fiskal.
 Keseimbangan Anggaran: Ini adalah seni yang paling sulit. Purbaya harus menemukan titik seimbang antara menggelontorkan dana untuk program-program pro-rakyat yang dijanjikan dengan mempertahankan kesehatan fiskal jangka panjang. Dunia akan mengawasi bagaimana ia mengelola defisit anggaran.
Pergantian ini menandai dimulainya babak baru. Dengan gaya yang mungkin lebih lugas dan pendekatan teknokrat yang kuat, Purbaya Yudhi Sadewa diharapkan mampu menahkodai Kemenkeu, membuktikan bahwa ia siap bertarung di tengah gejolak, dan meneruskan stabilitas sambil mendorong ambisi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Referensi
Informasi dalam artikel ini bersumber dari laporan media massa terkemuka yang meliput peristiwa pergantian Menteri Keuangan dan latar belakang ekonomi terkait:
 * CNN Indonesia. (8 September 2025). Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Gantikan Sri Mulyani.
 * KONTAN. (8 September 2025). Mengenal Purbaya Yudhi Sadewa, Sosok Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani.
 * Metro TV. (8 September 2025). Purbaya Yudhi Sadewa Gantikan Sri Mulyani sebagai Menkeu.
 * Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (5 November 2024). Tumbuh 4,95% (yoy) di Q3-2024, Pemerintah Optimis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh diatas 5% Sepanjang Tahun 2024.
 * Media Keuangan. (16 Januari 2025). Kilas Balik Kerja Keras APBN 2024: Melindungi Masyarakat dan Menjaga Stabilitas Ekonomi.