Mohon tunggu...
Anastasia Mellania
Anastasia Mellania Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Selamat datang di tulisan Anastasia, si mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sedang belajar membuat karya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"Me vs Mami (2016)" dan "Susah Sinyal(2017)": Hadirkan Perbedaan Budaya Lewat Sosok Single Mother

14 Desember 2020   06:44 Diperbarui: 14 Desember 2020   15:12 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: tribunnews
Sumber: tribunnews

Lain halnya dengan film Susah Sinyal dimana identitas sosial dapat dilihat dari Kiara yang merupakan murid SMA sekaligus berperan sebagai seorang anak. Hal menarik yang dapat ditemukan dalam film Susah sinyal namun tidak ditemukan di Me vs Mami adalah dari sosok Ellen di masa lalu. 

Ia sempat bercerita tentang kisah rumah tangganya yang hancur sehingga ia menjadikan kuliah dan bekerja sebagai jalan keluar, padahal posisi Ellen sudah mempunyai anak yaitu Kiara sehingga sang neneklah yang dominan mengurusnya sementara Ellen berujung pada ketidaksadaran bahwa dirinya memiliki tanggung jawab sebagai seorang ibu.

"Saking senengnya mama sampe gak sadar tanggung jawabnya mama itu sebenernya apa. Tiba-tiba mama kaya kehilangan waktu Ki, kamu udah gede"

Identitas dunia maya dan fantasi juga terlihat lebih jelas pada film Susah Sinyal dimana Samovar menjelaskan bahwa internet memungkinkan seseorang untuk dapat memilih dan mempromosikan apa yang dianggap sebagai figur positif dari identitas mereka. Internet juga dikatakan dapat meghilangkan atau bahkan membangun identitas baru bagi seseorang. 

Aurora Ribero lewat tokoh Kiara seakan menjadi representasi dari pernyataan tersebut dimana ia diceritakan sebagai seseorang yang terkenal lewat instagram oleh karena kepiwayannya bernyanyi. Kiara pada akhirnya mendapatkan berbagai tawaran endorsement lewat akun instagramnya, hal itu menjadikannya sebagai anak SMA yang dikatakan sudah dapat mencari uang sendiri dan menjadi penyanyi lewat media sosial yang menjadi identitas baginya. 

Sama halnya dengan tokoh Cassandra, seorang selebriti yang sampai meluangkan satu hari tersendiri untuk mengadakan live instagram. Hal ini menunjukan bahwa ia tak hanya membangun sebuah identitas di kehidupan nyatanya sebagai pemain sinetron dan artis, melainkan juga seseorang yang baru di media sosial.

Adanya Hambatan Identitas Budaya dalam "Me vs Mami (2016)" 

Perbedaan lainnya yang dapat dilihat dari kedua film adalah bagaimana Me vs Mami lebih menyorot pada adanya prasangka, stereotipe, dan etnosentris masuk dalam berbagai adegan dalam film. 

Prasangka (dalam Samovar, 2010) merupakan adanya perasaan negatif dan sebuah generaliasi pada suatu kelompok tertentu. Prasangka dikatakan dapat muncul bila seseorang pernah mengalami suatu kontak sosial dengan individu lainnya. 

Dengan latarbelakang Maudy yang pernah dikecewakan oleh sosok pria, membuatnya menjadi banyak menimbulkan prasangka pada Rio, pria asing yang ditemuinya ketika ia dan Mira melakukan perjalanan ke Padang. 

Melihat tingkah Mira yang menunjukan ketertarikannya pada Rio membuat prasangka Maudy semakin menjadi oleh karena ia takut Rio akan menyaikiti hati Mira sama seperti pengalamannya ketika menjalin hubungan dengan pria bernama Adam, sang mantan suami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun