Mohon tunggu...
Anastasia Bernardina
Anastasia Bernardina Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Aksara

Berbagi energi positif dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tentang Ayu

23 Desember 2022   19:00 Diperbarui: 23 Desember 2022   18:59 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay 

Brankar dengan empat roda yang kokoh didorong oleh beberapa perawat menuju ruang IGD sebuah rumah sakit di kota Malang. Seorang ibu paruh baya terus berbicara kepada pasien yang terbaring di atas brankar itu, "Kamu harus kuat ya, Nduk. Semua akan baik-baik saja. Percayakan semuanya pada dokter Tamara yang sudah biasa menanganimu. Jangan cemas, biar lancar semuanya, ya."

Dokter Tamara yang sebelumnya sudah dihubungi, segera menuju IGD, "Lebih cepat dari tanggal yang diperkirakan, segera bawa ke kamar bersalin," tuturnya kepada beberapa perawat. Ini bukan kali pertama baginya, jadi ia sangat tenang menghadapi semuanya ini.

Proses melahirkan pun berjalan lancar dan tangis bayi perempuan membuat Ayu merasa lega dan bersyukur. Seorang ibu paruh baya yang notabene adalah tantenya turut bahagia ketika mendengar tangisan seorang bayi, ia segera bangkit dari duduknya, tergopoh-gopoh ingin membuka pintu kamar bersalin dan melihat bayi itu.

"Bayinya perempuan, normal, cantik, dan sangat sehat, Bu." Senyum sumringah dan ucapan dokter Tamara membuat Ayu terharu walaupun tidak dipungkiri jika ia masih menyimpan rasa sakit hati yang teramat dalam.  Perlahan air matanya meleleh, ia menatap dinding putih rumah sakit dengan tatapan penuh kehampaan. Pikirannya melayang pada seorang lelaki bernama Chris.

******

"Kamu mau nggak membuka lembaran baru bareng aku?" Chris mengungkapkan hal itu kepada Ayu saat mereka berdua sedang menghabiskan waktu untuk jalan-jalan. Ayu menatap Chris dan bibirnya yang sensual pun mengeluarkan suara lembutnya, "Maksud kamu?"

Chris sudah tidak mampu lagi untuk membendung perasaannya karena dalam beberapa bulan terakhir ini ia sudah merasa sangat nyaman dengan Ayu. Gadis yang selalu tersenyum, tingkahnya ceria, dan dalam situasi apapun selalu bisa membuat Chris bahagia. Chris menekankan kembali ajakannya tadi, "Iya, kita membuka lembaran baru, bukan hanya menjalin hubungan sebagai seorang teman saja, tapi kita pacaran."

Ayu menatap Chris lagi, kali ini dengan tatapan yang lebih syahdu, terlihat di matanya bahwa ia pun menyimpan perasaan yang sama. Ia tersenyum kepada Chris dengan anggukan kecil. Chris sangat bahagia, ia membalas tatapan mata Ayu dan  semakin lama semakin mendekat. Jantung Ayu berdegup kencang seakan tahu apa yang hendak dilakukan oleh Chris. Perasaan ayu campur aduk, antara malu, ingin menolak, namun ingin merasakannya.

Ayu memejamkan matanya dengan aliran darah yang menyeruak sampai ke kepala. Tak lama berselang bibir Chris pun sudah mendarat di bibirnya. Ayu kikuk, bibirnya masih mengatup rapat, namun sedikit demi sedikit Ayu membuka bibirnya dan akhirnya keduanya pun saling memagut mesra.

Sejak saat itu, hari demi hari dilewati Chris dan Ayu dengan indah. Seperti yang orang-orang bilang, dunia ini milik berdua dan orang lain hanya ngontrak. Sudah tidak ada lagi perasaan malu atau jaim di antara keduanya. Ayu memang lemah, karakternya yang baperan dan super bucin, selalu saja tak mampu menolak kemauan Chris, baik itu kemauannya sebagai seorang pacar pada umumnya ataupun kemauannya melakukan hal yang belum boleh dilakukan. Bahkan, mereka sudah lupa jika mereka sebetulnya memiliki sebuah perbedaan yang sangat prinsipil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun