Mohon tunggu...
Nature

Kultur Jaringan Menggunakan Sumber Hayati Negara Lain

25 Agustus 2018   12:13 Diperbarui: 25 Agustus 2018   12:31 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selamat datang para pembaca Kompasiana!

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai penerapan teknik kultur jaringan sebagai solusi pelestari dan pemanfaatan sumber daya hayati. 

Kultur jaringan merupakan salah satu perkembangan bioteknologi yang sudah sangat maju dan berkembang pesat. Teknik ini sudah digunakan secara luas untuk memperbanyak tanaman dan juga untuk keperluan komersial. Bahkan negara-negara maju mulai mengembangkan bioteknologi kultur jaringan dengan cara mengambil gen plasma nutfah dari negara lain untuk dikembangkan di negara mereka. 

Namun, apakah upaya untuk mengembangkan gen plasma nutfah suatu negara di negara lain akan menimbulkan kerugian di satu pihak atau justru akan semakin melestarikan sumber daya hayati? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, akan lebih baik jika kita memahami terlebih dahulu mengenai teknik kultur jaringan.

Untuk memahami lebih dalam mengenai kultur jaringan, pertama-tama kita akan membahas tentang dasar-dasar kultur jaringan. Kultur jaringan sendiri terdiri dari kata "kultur" yang dimaksud dengan budidaya dan "jaringan" yang dimaksud sebagai kumpulan sel dengan struktur dan fungsi yang identik. 

Kultur jaringan atau yang juga dikenal dengan sebutan tissue culture merupakan suatu teknologi budidaya tanaman dengan menggunakan sebuah jaringan pada tanaman yang kemudian dipelihara dan ditumbuhkan pada kondisi aseptik atau bebas dari infeksi di dalam sebuah wadah tertutup yang bisa ditembus cahaya.

Kultur jaringan didasari oleh teori sel yang diungkapkan oleh Gottlieb Haberlandt pada tahun 1902 mengenai sifat totipotensi sel (total genetic potential). 

Teori ini mengungkapkan bahwa setiap bagian dari tanaman yang diambil untuk dikembangbiakkan, jika diletakkan pada media dan lingkungan yang cocok akan tumbuh menjadi sebuah tanaman yang lengkap dan sempurna. Jaringan yang dikultur biasanya menggunakan jaringan meristem pada tanaman. 

Jaringan meristem disebut juga jaringan embrional , jaringan ini termasuk jaringan muda pada mahkluk hidup yang aktif membelah secara mitosis. Jaringan ini diambil karena kemampuan membelah yang sangat terjadi terus-menerus sehingga akan mempercepat pertambahan tinggi dan volume. 

Secara anatomi, jaringan meristem mempunyai ukuran vakuola yang kecil, stuktur sel yang rapat, dinding sel yang tipis, dan jaringan ini dipenuhi oleh protoplasma. Hal ini yang menyebabkan penggunaan jaringan meristem akan menambah tingkat keberhasilan pada hasil akhir dari proses kultur jaringan.

Keberhasilan suatu kultur jaringan juga ditentukan dengan memperhatikan berbagai syarat. Syarat  pertama adalah jaringan yang diambil harus mengandung zat tumbuh yang masih aktif agar jaringan selanjutnya dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun