Mohon tunggu...
Ana NoviantiBaqiatus
Ana NoviantiBaqiatus Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam Nusantara terhadap Budaya

3 April 2020   08:44 Diperbarui: 3 April 2020   08:40 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A.Sinkretisme Islam Nusantara 

Islam datang sebagai agama asing yang masuk ke Indonesia atau Pulau Jawa yang telah memiliki budaya lokal atau budaya nenek moyang. Dari inilah terjadi interaksi hingga bisa bersatu. 

Sehingga terjadi proses peleburan dua budaya yang berbeda yang menghasilkan identitas baru bagi agama islam yang memiliki keserasian dan keselarasan budaya setempat. 

Terdapat 3 faktor sinkretisme islam nusantara yaitu 1) faktor kemunduran Islam di dinasti Abbasiyah sehingga keilmuan juga lemah serta metode penyiaran islam yang toleran. 2) masyarakat memiliki sifat keterbukaan diri sehingga mereka terbuka akan datangnya Islam. 3)memiliki konsep yang sama dengan Islam pada agama nenk moyang, contohnya: hubungan tuhan dengan manusia. 

Penggabungan budaya Islam dengan budaya lokal ini yang menghasilkan corak baru dalam Islam. Contoh atau bukti dari penggabungannya yaitu penyebutan Tuhan yang bermacam-macam tetapi satu makna. 

Dimana penyebutan ini masih ada beberapa kata yang diambil dari agama nenek moyang contohnya: gusti pangeran, sang maha agung dll. Bukti berikutnya adalah adanya walisongo masuk dengan mengganti kegiatan yang di luar syariat Islam menjadi kegiatan yang sesauai dengan syariat Islam tapi tentunya walisongo tidak menghilangkan budaya asli sepenuhnya. 

Bukti lainnya adalah pelaksanaan Idul Fitri yang identik dengan bersilahturrahmi serta maaf memaafkan, di Indonesia yaitu budaya sungkem dan ketupat yang biasanya dijadikan sebgai makanan khas Idul Fitri tentunya memiliki arti atau makna bersih atau kosong dan itu sesuai dengan suasana Idul Fitri yang kembali fitrah. 

B.Akomodasi Islam Nusantara 

Akomodasi sendiri berarti suatu penyesuaian interaksi sosial dalam meredakan pertentangan. Seperti yang biasa dilakukan di Indonesia adalah musyawarah mufakat. Model akomodasi Islam Nusntara yaitu penyesuaian Islam dengan tradisi lokal dimana penyesuaian nilai Islam dengan nilai budaya lokal tanpa menghilangkan nilai aslinya. 

Kebanyakan atau biasanya agama dan budaya sulit menyatu. Jadi tugas Islam Nusantara menyatukan kedua hal tersebut yang tidak saling berkesinambungan. Islam Nusantara sering dikaitkan dengan kehidupan masyarakat sehingga saling merangkul bersama agar nilai kebuyaannya dengan keislamannya menjadi satu. 

Islam Nusantara bukan hanya mengapreasi budaya lokal tetapi juga budaya modern. Contohnya seperti maulid Nabi, Isra'Mi'raj, tujuh bulanan, halal bi halal, nasionalisme, patriotisme dll dan ini semua sesuai dengan syariat Islam. Di Indonesia, MUI lah sebagai wadah akomodasi agama dan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun