Mereka berdua kemudian menjadi couple gosong. Aku sendiri tidak ikut karena artikelku masih ada yang kurang. Aku berfokus menyelesaikan artikel saat itu. Mereka yang ikut acara maskeran kemudian berfoto bersama.Â
Momen terakhir adalah momen ketika kami belanja untuk keperluan expo. Aku, Raden, Nuri, dan Azat mendapat tugas untuk berkelana ke daerah lain demi mendapat kitab suci. Bukan, maksudnya keperluan dekorasi untuk tema expo kami, yaitu laut. Saat itu, setelah aku ingat aku ditegur oleh Nuri karena tidak memaksa dia boncengan dengan Azat, aku akhirnya memaksa dia buat boncengan dengan Azat. Kekeh! Pokoknya aku harus naik motor bersama Raden! Akhirnya, mereka berdua boncengan bersama. Aku juga merasa lega.
Kami berkelana hingga sore hari. Aku bisa melihat kalau Nuri kali ini bahagia dan tidak menyesal dengan keputusannya dibonceng Azat. Tugas kami berempat sudah selesai, harusnya, namun, tugasku bersama Raden belum selesai sampai di situ. Malam harinya, aku dan Raden mendapat giliran untuk mencari makan. Kami memutuskan untuk membeli nasi goreng ke desa sebelah.Â
"Raden, kamu ada yang disuka nggak di kelompok kita? Suka yang berkaitan dengan perasaan gitu ... cinlok cinlok ... ." Aku menanyakan itu sembari memantau grup kelompok. Mungkin saja tiba-tiba ada yang nitip tahu bakso dan pangsit.Â
"Hmm ... " Raden berpikir sejenak, "sebenarnya kalau boleh jujur ... Nuri, Ran. Aku suka sama Nuri."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI