Mohon tunggu...
Ananda AuroraKhaerunisa
Ananda AuroraKhaerunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasar Tradisional di Indonesia

28 Maret 2023   12:23 Diperbarui: 28 Maret 2023   12:28 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PASAR TRADISIONAL

 

Ananda Aurora Khaerunisa

FIS Universitas Negeri Semarang

ABSTRAK

            Pasar tradisional adalah sebuah tempat jual beli dimana berbagai jenis barang diperjual belikan di tempat ini mulai dari pakaian, makanan, alat dan bahan makanan, peralatan rumah tangga, perlengkapan sekolah dan masih banyak lagi. Pasar tradisional memainkan peran prenting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, terutama di daerah pedesaan pasar tradisional menjadi satu satunya pusat perbelanjaan yang diandalkan oleh masyarakat. Meskipun demikian, pasar tradisional sering menghadapi berbagai tantangan, diantaranya seperti persaingan dengan pasar modern, perkembangan zaman yang membawa perubahan gaya hidup pada masyarakat Indonesia juga mengubah cara masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam rangka menghadapi permasalah ini maka diperlukan penyelesaian masalah untuk meningkatkan kualitas pasar tradisional. Seperti diantaranya kualitas dalam kebersihan, kualitas produk dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, serta meningkatkan kualitas SDM pedagang yang bisa dilakukan dengan sosialisasi oleh mahasiswa.

Kata Kunci : Pasar Tradisional

ABSTRAC

            Traditional market are a buying and selling place where various types of goods are traded in this place, ranging from clothing, food, tools and food ingredients, household appliances, school supplies and much more.  Traditional markets play an important role in meeting the needs of the Indonesian people, especially in rural areas, traditional markets are the only shopping centers that the community relies on.  Nonetheless, traditional markets often face various challenges, such as competition with modern markets, developments in the era that have brought changes in lifestyle in Indonesian society have also changed the way people meet their needs.  In order to deal with this problem, it is necessary to solve problems to improve the quality of traditional markets.  Such as quality in cleanliness, quality of products and services tailored to consumer needs, as well as improving the quality of human resources for traders which can be done by outreach by students.

Keywords : Traditional Market

 

PENDAHULUAN

Pasar tradisional merupakan salah satu bentuk pasar yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Pasar tradisional merupakan tempat transaksi jual beli yang dilakukan secara langsung oleh penjual dan pembeli. Dalam teransaksi yang dilakukan di pasar tradisional terdapat tawar-menawar antara penjuan dan pembeli yang nantinya akan mencapai suatu kesepakatan pembelian. Pasar tradisional juga merupakan salah satu tempat penting untuk masyarakat memenuhi kebutuhan seharai-hari, seperti membeli makanan, pakaian, obat-obatan, peralatan rumah tangga, dan banyak lagi. Keberagaman produk ini menjadi daya tarik pasar tradisional bagi masyarakat itu sendiri.

Sebuah pasar terbentuk karena adanya penjual dan pembeli, adanya barang atau jasa yang diperjualbelikan, dan terjadi kesepakatan antara penjuan dan pembeli yang melakukan teransaksi. Pada dasarnya, pasar terbentuk karena masyarakat wilayah itu sendiri ingin memperoleh berbagai bahan dan alat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karekteristik pasar tradisional sangat berbeda dengan pasar modern sekarang ini, karakter yang sangat menonjol dari pasar tradisional adalah interaksi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang lebih intensif dibandingkan pasar modern. Namun pasar tradisional juga memiliki kekurangan salah satunya dalam hal fasilitas, seperti fasilitas parkir, toilet, dan tempat yang masih kurang dalam kebersihan.

Pasar tradisional telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. Pasar tradisional menjadi bagian dari identitas Indonesia dan sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia sejak zaman kerajaan. Pada masa itu, pasar biasanya terletak di pusat kota. "Pasar tradisional pada masa kerajaan biasanya terdiri dari beberapa jenis pasar yang menjual bahan makanan, barang-barang kebutuhan sehari-hari, barang-barang kerajinan tangan, dan barang-barang yang berasal dari luar negeri" (Soepomo, 1977). Pada masa kerajaan sistem pembayaran yang dilakukan menggunakan sitem barter (pertukaran barang dengan barang) . Pada zaman ini juga masyarakat menggunakan uang koin dan kertas sebagai alat pembayarannya yang sah, dan tidak hanya itu pembayaran  dapat dilakukan menggunakan sistem cicilan atau kredit.

Pasar tradisional merupakan salah satu ciri khas budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Dengan cara memperbaiki fasilitas dan meningkatkan kebersihan pasar, meningkatkan kualitas produk yang dijual, serta memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada konsumen. Selain itu, pasar tradisional juga dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata budaya yang dapat menarik para wisatawan local dan internasional. Dalam hal ini perlu adanya upaya untuk mengemas pasar tradisional agar dapat menjadi budaya local yang memiliki keunikan berbeda dengan pasar modern.

METODE PENELITIAN

            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur yaitu metode mengumpulkan data dan informasi dengan mencari sumber informasi dari buku, jurnal, artikel, laporan, dan dokumen lainnya. Metode ini membantu penulis memahami perkembangan pasar tradisional dari masa lalu hingga saat ini serta isu-isu yang berkaitan dengan pasar tradisional. Selain menggunakan metode tersebut dalam penelitian ini juga menggunakan metode observasi dengan mengamati secara langsung penulis dapat memperhatikan bagaimana cara berdagang, pola pembelian pembeli, dan kegiatan lain yang terjadi didalam pasar tradisional.

PEMBAHASAN

Perubahan nilai sosial dan budaya yang terjadi dalam pasar tradisional

            Perubahan nilai sosial dan budaya memiliki pengaruh besar bagi pasar tradisional karena pasar tradisional merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat yang didasarkan pada nilai-nilai budaya dan sosial yang berkembang di masyarakat. Ketika nilai-nilai sosial dan budaya berubah, hal ini dapat mempengaruhi pola konsumsi dan perilaku masyarakat dalam berbelanja.

            Perubahan nilai sosial dan budaya dapat mempengaruhi preferensi dan kebutuhan konsumen, sehingga dapat mempengaruhi jenis produk dan layanan yang ditawarkan di pasar tradisional. Misalnya, jika masyarakat semakin memilih untuk membeli produk-produk modern yang lebih praktis dan mudah didapatkan di pasar modern, maka pasar tradisional perlu menyesuaikan jenis produk dan layanan yang ditawarkan untuk tetap dapat bersaing dengan pasar modern.

            Selain itu, perubahan nilai sosial dan budaya juga dapat mempengaruhi cara pedagang berinteraksi dengan konsumen, dan cara konsumen memandang pasar tradisional sebagai tempat berbelanja. Misalnya, jika masyarakat semakin menghargai nilai kenyamanan dan kebersihan dalam berbelanja, maka pasar tradisional perlu meningkatkan kualitas pelayanan dan kebersihan lingkungan pasar.

            Dalam hal ini, pasar tradisional harus mampu mengikuti perubahan nilai sosial dan budaya, dan mempertahankan nilai-nilai tradisional yang telah ada. Dalam menjaga keberlangsungan pasar tradisional, penting untuk mempertahankan kearifan lokal dan keunikan pasar tradisional sebagai bagian penting dari kehidupan masyarakat. Perubahan yang terjadi pada pasar tradisional disebabkan juga karena perkembangan zaman yang semakin maju dan semakin canggih. beberapa faktor diantaranya yaitu :

  • Faktor perkembangan teknologi, dan e-commerce

            Perkembangan teknologi ini menyebabkan masyarakat semakin mudah membeli barang yang diinginkan dengan menggunakan media online yang nanti nya, akan datang langsung ke rumah tanpa kita mengunjungi tempat. Hal ini membuat para pedagang di pasar tradisional merasa tertinggal dan kurang relevan di masa sekarang ini. "Dalam era digital, pasar tradisional mengalami tekanan karena semakin banyak konsumen yang beralih ke pasar modern atau e-commerce yang lebih praktis dan mudah diakses. Namun, dengan adanya perkembangan teknologi, pasar tradisional juga dapat memanfaatkan platform online untuk meningkatkan daya saing produk mereka dan menjangkau konsumen yang lebih luas. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial, platform marketplace, atau membangun situs web sendiri untuk memperluas jangkauan bisnis." Pranata, M., & Mauludin, H. (2020). Upaya yang dapat dilakukan oleh para pedagang di pasar tradisional untuk meningkatkan kembali penjualan nya adalah pertama dengan memanfaatkan teknologi itu sendiri, pedagang dapat membuka situs web untuk memasarkan produk dagangan mereka. Kedua dengan meningkatkan kualitas produk mereka, mereka perlu  memperhatikan bahan baku yang digunakan, proses pembuatan yang higienis (makanan), dan pengemasan makanan yang dibuat semenarik mungkin. Ketiga meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Dengan menerapkan solusi solusi tersebut, pasar tradisional dapat tetap bersaing dengan pasar modern dan e-commerce yang semakin berkembang.

  •  Perubahan gaya hidup

            Perubahan gaya hidup masyarakat berdampak pada pasar tradisional karena hal ini dapat mempengaruhi kebutuhan konsumen dalam membeli produk. Perubahan gaya hidup dapat mencangkup berupa perubahan pola makan, perubahan kebiasaan berbelanja, perubahan gaya suatu produk, dan perubahan nilai budaya. Solusi dari perubahan gaya hidup ini adalah dengan memperhatikan pemasaran dan suatu tren yang ada di masa itu.

  • Perubahan Demografis

            Setiap tahun bahkan setiap harinya jumlah penduduk di Indonesia berubah. Terjadi pertumbuhan penduduk atau perubahan komposisi usia penduduk, kemtian penduduk dan kelahiran penduduk dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran di pasar tradisional.

  • Perubahan Nilai sosial

            Kesadaran akan pentingnya lingkungan dan keberlanjutan hidup semakin meningkat. Hal ini mempengaruhi permintaan akan produk ramah lingkungan dan bebas plastik, yang dapat ditemukan di pasar tradisional yang peduli lingkungan.

  • Perubahan Nilai Budaya

            Masyarakat semakin bangga akan produk lokal dan memilih untuk membeli produk-produk tersebut. Ini mempengaruhi penawaran produk di pasar tradisional, di mana banyak pedagang yang mulai menjual produk lokal untuk memenuhi permintaan tersebut. Ataupun dapat terjadi hal yang sebaliknya masyarakat lebih menggunakan barang dari luar ketimbang barang local.

Persaingan dengan pasar modern

            Pasar tradisional dan pasar modern saling bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar konsumen. Pasar modern seperti supermarket, minimarket, dan hypermarket menawarkan kemudahan dan kenyamanan berbelanja yang lebih tinggi, dengan produk-produk yang lebih bervariasi dan harga yang lebih terjangkau. Sementara itu, pasar tradisional menawarkan nilai tambah yang berbeda, seperti produk yang lebih segar dan berkualitas, harga yang dapat ditawar, serta pelayanan yang lebih personal dan terbiasa dengan kebutuhan masyarakat setempat. Pasar tradisional juga merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang telah ada sejak lama, sehingga memiliki nilai sejarah dan kearifan lokal yang unik.

            Untuk tetap bersaing dengan pasar modern, pasar tradisional perlu melakukan inovasi dan perubahan dalam berbagai aspek, seperti kualitas produk, layanan, kebersihan, dan fasilitas. Beberapa pasar tradisional telah melakukan inovasi, seperti memperbarui tampilan dan desain pasar, menyediakan tempat parkir, menyediakan pembayaran nontunai, dan menggunakan teknologi untuk mempromosikan produk dan layanan. Namun, untuk tetap dapat bersaing dengan pasar modern, pasar tradisional juga perlu mempertahankan keunikan dan nilai tambah yang dimilikinya. Penting bagi pasar tradisional untuk tetap memperhatikan kebutuhan dan preferensi konsumen setempat, dan meningkatkan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan. Kunci untuk dapat bersaing dengan pasar modern adalah dengan menjaga kearifan lokal dan keunikan pasar tradisional, serta mempertahankan nilai-nilai tradisional yang telah ada dalam masyarakat. Pasar tradisional juga perlu terus beradaptasi dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen yang semakin beragam.

Keanekaragaman budaya  kuliner dalam pasar tradisional

Pasar tradisional merupakan salah satu tempat yang kaya akan keanekaragaman budaya dan kuliner di Indonesia. Dalam pasar tradisional sendiri biasanya juga terdapat beberapa kuliner khas Indonesia yang di jual menggunakan ciri khas dari makanan itu sendiri.

  • Jenang merupakan makanan khas dari Jawa Tengah yang terbuat dari beras ketan dan gula merah, biasanya dijual di pasar tradisional.
  • Kue putu makanan khas Bali yang terbuat dari tepung ketan dan gula merah yang dimasak dalam tabung bambu.
  • Soto adalah makanan yang terdiri dari kuah kaldu ayam atau sapi dengan bumbu rempah-rempah, disajikan dengan potongan daging, sayuran, dan ketupat.
  • Es dawet merupakan minuman tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Minuman ini terbuat dari tepung ketan, air gula merah, dan santan kelapa yang dicampur dengan es serut. Dawet memiliki tekstur yang kenyal dan lembut, serta rasa yang manis dan segar.
  • Lemper merupakan makanan tradisional yang banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional di Indonesia. Beberapa varian isian lemper antara lain ayam, daging sapi, abon, atau sosis. Lemper juga sering disajikan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan atau acara adat.
  • Kue cucur adalah salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki bentuk bulat pipih dan berlubang di tengahnya. Kue cucur terbuat dari campuran tepung terigu, tepung beras, air, dan gula, yang kemudian digoreng dalam minyak panas. Kue cucur biasanya dijual di pasar-pasar tradisional atau di gerobak kaki lima sebagai camilan atau jajanan pasar. Rasanya yang manis dan renyah membuat kue cucur menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. ada acara-acara tertentu seperti pernikahan atau acara adat.

            Kuliner pasar tradisional memiliki keunikan dan kekayaan ragam kuliner yang sangat beragam dan berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia. Kuliner pasar tradisional merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan dan tradisi masyarakat Indonesia, sehingga memiliki nilai sejarah, sosial, budaya, dan ekonomi yang tinggi. Pasar tradisional menjadi tempat yang strategis untuk menjual kuliner tradisional, yang biasanya dijual dalam bentuk makanan jajanan atau camilan. Kue tradisional seperti lemper, cucur, dan dawet merupakan contoh kuliner pasar yang memiliki keunikan dan kelezatan tersendiri.

            Namun, meskipun memiliki keunikan tersendiri, pasar tradisional tidak dapat menghindar dari persaingan dengan pasar modern yang menawarkan berbagai jenis kuliner yang lebih modern dan inovatif. Oleh karena itu, pasar tradisional perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman untuk tetap eksis dan bersaing. Dalam mempertahankan eksistensi pasar tradisional, penting juga untuk menjaga keaslian dan keunikan kuliner tradisional, serta memperkenalkan kuliner tradisional ke masyarakat yang lebih luas, baik dalam negeri maupun mancanegara. Dengan demikian, kuliner pasar tradisional merupakan bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia, dan perlu terus dijaga dan dikembangkan agar tetap menjadi warisan budaya yang berharga dan terus dikenal dan dihargai oleh generasi selanjutnya.

SIMPULAN

            Berdasarkan artikel yang telah dibuat pasar, dapat disimpulkan bahwa pasar tradisional memiliki nilai sosial dan budaya yang sangat penting bagi masyarakat lokal. Pasar tradisional menjadi tempat untuk mempertahankan kearifan lokal dan warisan budaya, serta memperkuat hubungan sosial antara para pedagang dan konsumen. Namun, pasar tradisional juga dihadapkan pada berbagai masalah yang dapat mengancam keberlangsungan nilai sosial dan budayanya, seperti persaingan dengan pasar modern, serta perubahan nilai sosial dan budaya

            Untuk menjaga keberlangsungan nilai sosial dan budaya dalam pasar tradisional, perlu dilakukan upaya untuk mempertahankan kearifan lokal dan keunikan pasar tradisional, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai budaya dan sosial yang terkandung di dalamnya. Pemerintah juga perlu memperkuat regulasi dan kebijakan yang mendukung perkembangan pasar tradisional sebagai bagian dari warisan budaya nasional. Serta sebagai konsumen, kita dapat berperan dalam melestarikan nilai sosial dan budaya dalam pasar tradisional dengan membeli produk lokal dan tradisional, serta memberikan dukungan kepada para pedagang pasar tradisional. Dengan demikian, kita dapat turut menjaga keberlangsungan nilai sosial dan budaya dalam pasar tradisional sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.

      Sebagai saran, diperlukan sinergi antara pemerintah, pedagang, dan konsumen dalam menjaga keberlangsungan nilai sosial dan budaya dalam pasar tradisional. Pemerintah dapat memberikan regulasi dan kebijakan yang mendukung perkembangan pasar tradisional sebagai bagian dari warisan budaya nasional, sementara para pedagang dapat memperkuat keunikan dan keaslian produk mereka serta meningkatkan kualitas pelayanan. Sedangkan konsumen dapat memberikan dukungan dengan membeli produk lokal dan mempromosikan pasar tradisional sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga. Dengan sinergi tersebut, pasar tradisional dapat tetap menjadi pusat perdagangan yang sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat lokal, serta memperkuat nilai sosial dan budaya yang terkandung di dalamnya.

 

DAFTAR PUSTAKA

  • Soepomo, R. (1977). Perkembangan pasar tradisional di Indonesia. Jakarta: Bhratara.
  • Suwandi, H. (2017). "Pengaruh Perubahan Demografi Terhadap Perkembangan Pasar Tradisional di Indonesia". Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 20(2), 191-204.
  • Chandra, A. (2018). "Peran Pemasaran Dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Pasar Tradisional". Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 3(2), 1-12.
  • Wijayanti, N. M., & Daryanto, A. (2018). Preferensi Konsumen terhadap Makanan Tradisional di Pasar Tradisional Ngawen, Klaten. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, 13(1), 51-60.
  • Raharjo, A., & Prawesti, A. (2017). Analisis Pemasaran Kuliner Khas Pasar Beringharjo Yogyakarta. Jurnal Pariwisata Terapan, 3(2), 101-110.       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun