Mohon tunggu...
Ananda
Ananda Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Muda/Traveler

Alhamdulillaah.. Saya senang bertemu dan berbincang dengan warga pribumi mana pun di negara mana pun. Membuat saya belajar tentang hidup dalam keberagaman dan kebersamaan. Saya suka makanan dan minuman khas daerah, tentunya yang halal saya pasti nikmati.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Seni Tidak Dibatasi Penilaian

26 Maret 2024   16:28 Diperbarui: 26 Maret 2024   16:38 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER: DESAIN PRIBADI

Kadang masa, sama dengan kadang kala, seni itu disebut dan dibuat oleh manusia yang menghargai keindahan dari cara pandang dan cara merasa; setelah mengamati barulah timbul cita rasa, "nah, ini seni!"

Seni dalam budaya kehidupan manusia sudah ada sejak manusia diciptakan Allah SWT, dan baru dikenali oleh diri manusia atau manusia lain sebagai "Seni" ketika setiap manusia berkata konsep dan praktik, "nah, ini seni!" sembari ditunjukkan atau ditujukan maksud kalimat yang dikatakannya pada objek seni.

Seni tidak bisa dibatasi diri sendiri, manusia mengatakan ini seni dan itu bukan seni tidak bisa dibatasi oleh dirinya sendiri. Sehingga, tertutup sudah pintu seni pada budaya manusia seluruhnya. Tidak bisa! Seni itu bukan benda monopoli, bukan previlage satu manusia atau sekelompok manusia. Seni itu benda bebas, ia disebut seni oleh satu atau sekelompok manusia, maka itu benda akan tetap sebagai seni. Masalah bagus tidaknya, jelak tidaknya, itu tidak bisa membelenggu seni untuk hilang.

Seni akan mencari jalannya sendiri, selama manusia mengupayakannya, insya Allah. Tidak ada yang bisa menutup seni atau menghancurkan seni agar sirna, kecuali kiamat dan takdir Allah SWT telah datang merenggut bumi.

Standar seorang manusia atau suatu sistem dalam perusahaan mengatakan sebuah benda seni, "ah, ini bukan seni!", itu bohong. Hakikatnya memang bohong, karena ia atau mereka hendak menutup benda seni menjadi bukan seni. Itu semua hanya kebohongan belaka, tidak bisa. Seni tidak bisa dipenjarakan. Jika pun benda kasat mata-nya disembunyikan atau dimasukkan ke tong sampah, maka sesungguhnya imajinasi atau bayangannya tetap ada sebagai seni, yang bebas, lepas, tidak bisa dipenjara.

Standar seorang manusia atau kelompok manusia berusaha menilai benda seni ini buruk atau baik, jelek atau bagus, silahkan saja ada kebebasan berpendapat. Tapi, jangan harap bisa menghilangkan atau menutup benda seni itu agar dinilai sebagai, "ah, ini bukan seni!"  

Maaf, seni bisa tidak dijual dan bisa tidak dinilai. Seni itu bebas hidup di dunia ini, seni bebas berkelana dalam imajinasi atau berwujud benda yang akan terlihat aneka manusia di muka bumi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun